Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 12 Desember 2008

Cornelis: Mari Tanam Pohon

Gubernur Kalbar, Cornelis, mengajak masyarakat provinsi ini gemar menanam dan memelihara pohon agar bisa menekan dampak pemanasan global akibat semakin berkurangan hutan-hutan didunia akibat pembalakan hutan secara liar dan kebakaran hutan.

"Mulai hari ini, mari kita menanam dan menjaga pohon serta menanami lahan gundul dengan tanaman yang bermanfaat, seperti pohon nangka, rambutan, durian, langsat dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan buahnya untuk konsumsi keluarga," kata Cornelis, saat penanaman 100 juta pohon se-Indonesia , di Pontianak, Jumat (28/11).
Ia mengatakan, kalau kesadaran masyarakat sudah terbentuk untuk memelihara pohon yang ada dilingkungan sekitarnya, maka kedepan dampak pemanasan global bisa lebih ditekan lagi.
Pemprov Kalbar, memusatkan acara penanaman pohon yang serempak dilakukan seluruh Indonesia, di Jalan 28 Oktober, Sungai Selamat Dalam Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, dilahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, seluas lima hektare dengan menanam pohon sebanyak satu ribu pohon.
Sementara untuk seluruh Kalbar sekitar 300 ribu batang yang ditanam serempak di 14 kabupaten/kota.
Cornelis mengatakan, tujuan dilakukannya penanaman pohon secara serentak di Indonesia guna mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam dan memelihara tanaman sebagai bagian sikap dan budaya bangsa yang melekat pada kehidupan sehari-hari.
Ia menambahkan, apapun program pemerintah seperti gerakan menanam pohon yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dari masyarakat.
"Masyarakat adalah ujung tombak berhasil atau tidaknya suatu program pemerintah karena merekalah yang berperan dalam memelihara tanaman pohon untuk generasi mendatang," katanya.
Menhut M.S Kaban, dalam sambutannya dibacakan, Cornelis mengatakan, Indonesia memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia dengan kekayaan alam yang cukup besar dan dianggap sebagai paru-paru dunia.
"Namun kita dihadapkan pada persoalan besar, yaitu degradasi hutan dan lahan, serta laju deforestasi yang tinggi sekitar 1,08 juta hektare per tahun akibat pembalakan hutan secara liar, penjarahan, kebakaran hutan, dan lain-lain," ujarnya.
Untuk Kalbar, terdapat lima juta hektare lahan kritis yang tersebar di areal bekas pembalakan liar dan penambangan emas tanpa izin. Sebagian besar berada di luar kawasan hutan yakni seluas 2,9 juta hektare sedangkan sisanya, 2,1 juta hektare, di dalam areal kawasan hutan.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kalbar, kerusakan hutan di provinsi itu hampir seluas 165.000 hektare/tahun (= 23 x luas lapangan bola/jam) sedangkan perekonomian negara dirugikan sekitar Rp220 miliar (dari royalti PSDH, DR dan PBB).
Namun sambutan Kaban tersebut mendapat kritikan dari Cornelis yang tidak mencantumkan desa sebagai ujung tombak rehabilitasi hutan. Menhut hanya menyebutkan lurah, camat, bupati/walikota, gubernur beserta jajarannya.
“Bukan hanya lurah, kepala desa harus masuk, karena desa paling banyak hutan. aparat itu terbatas, yang paling penting desa, di Landak tak ada lurah. Yang ada hanya desa dan dusun,” ujar Cornelis didampingi isteri tercinta Frederika Cornelis.
Sementara Kadis Kehutanan, Agus Aman sudibyo, mengatakan, kegiatan penanaman ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan budaya pemeliharaan pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi pemanasan global dan laju defrestasi untuk mencapai pembangunan Kalbar yang bersih (Clean Development Mechanism) sedangkan pohon yang banyak ditanam berupa meranti, mahoni, gaharu, dan tanaman MTPS (Multile Purpose Trees Seeds).

Hari Menanam Nasional
Sementara itu, dari Cibinong, Jawa Barat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan tanggal 28 November 2008 sebagai Hari Menanam Pohon dan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional.
Pencanangan tersebut dilakukan di Pusat Penelitian Limnologi Cibinong Science Center, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Pencanangan Hari Menanam Pohon menandai penanaman serentak seratus juta pohon pada 2008 di seluruh Indonesia.
Acara yang diprakarsai oleh Departemen Kehutanan itu dimaksudkan untuk memasyarakatkan gerakan menanam dan memelihara pohon secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa. Pada acara yang akan dimulai pukul 09.00 WIB itu, Presiden akan menanam pohon Nyamplung sedangkan Ibu Ani Yudhoyono akan menanam pohon sukun.(Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger