Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 14 Februari 2008

Bantuan Gubernur dan Bupati Atasi Permasalahan Petani

Tugas pemerintah adalah sebagai fasilitator yang membantu para masyarakatnya. Hal ini tentunya tidak menjadikan masyarakat berpangku tangan dan berharap penuh kepada pemerintah. Akan tetapi, masyarakat diharapkan mampu mandiri dengan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah.

Bantuan pemerintah tidak hanya diprioritaskan pada satu sektor saja. Bantuan ini diberikan secara menyeluruh di segala sektor, dengan harapan dapat dipergunakan oleh masyarakat dengan optimal secara bersama-sama.
Hal yang sama pun dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs, Cornelis, MH dan Bupati Kabupaten Landak Drs, Adrianus Asia Sidot, M.Si ketika menghadiri panen raya di Dusun Serimbang, Desa Senakin, Kecamatan Senakin, Kabupaten Landak, pada Senin (11/02). Kucuran bantuan mereka berikan kepada para petani untuk membantu dan meningkatkan hasil panen petani.
Secara simbolis Cornelis memberikan bantuan berupa 20 ton pupuk NPK, 45 ton benih padi unggul APBN-P, 210 ton Cadangan Benih Nasional 2008, 3,720 ton benih jagung dan 1 unit hand tractor (traktor tangan).
Sedangkan Adrianus memberikan bantuan secara simbolik berupa 10 ekor sapi, 1 unit hand spryer, 1 unit hand tractor, dan benih kacang tanah. Adrianus mengatakan bahwa bantuan ini diberikan kepada para petani untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. “Bantuan bukan untuk satu orang saja,” ujarnya. Akan tetapi untuk seluruh petani dalam gabungan kelompok tani (gapoktan).
Cornelis menambahkan bahwa bantuan tersebut jangan menjadi sumber permasalahan di antara para petani sendiri. “Karena banyak terjadi, bantuan selalu diperebutkan dan diperdebatkan oleh para petani,” ujarnya.
Adapun kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut antara lain kelompok tani Bintang, kelompok tani Nek’ Tama I, kelompok tani Menanti Fajar dan gapoktan Gombang Jaya.
Menurut Ir. Padu Palimbong, Kepala Dinas Pertanian Landak, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu para petani dalam mengatasi permasalahan umum yang selalu ditemui oleh masyarakat tani.
Masalah-masalah tersebut, ujar Padu, antara lain kesulitan mengakses modal usaha tani yang disediakan oleh pemerintah. Tidak tersedianya pupuk bersubsidi pada tepat waktu, jumlah dan jenis yang tepat. Sarana irigasi yang masih terbatas baik jumlah maupun luas jangkauannya. Terbatasnya sarana alat dan mesin pertanian. Rendahnya permodalan petani.
Selain itu juga, kesulitan para petani diakibatkan karena fluktuasi harga yang tinggi sehingga sering membuat masyarakat tani kurang yakin dalam peningkatan usahanya. Kondisi ini akhirnya dapat menghambat laju tingkat perekonomian dan kesejahteraan dari para petani itu sendiri. ■Arthurio/Borneo Tribune

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger