Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 02 November 2007

Rekonsiliasi, Agenda Utama Sang Pemersatu


Oleh: Tanto Yakobus

Cornelis, salah satu kandidat kepala daerah yang bakal meramaikan pesta demokrasi 15 November mendatang ketika menghadiri undangan Jemaat Gereja Bukit Zaitun Desa Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, menyatakan bahwa rekonsiliasi masyarakat Kalbar merupakan prioritas utama yang akan dilakukan bila kelak terpilih.
“Bentuknya tentu saja, dengan mendudukan bersama antara tokoh agama, tokoh etnis dan semua element pembangunan daerah ini pada satu meja,” ungkapnya.
Menurut Cornelis yang hadir tanpa didampingi Cristiandy Sanjaya pada Selasa (23/10) lalu, selama ini diantara masyarakat Kalbar masih timbul rasa saling curiga, rasa saling tidak percaya. Oleh karena itu menjadi sangat penting menurutnya sebuah kondisi yang tidak hanya aman, namun dukungan dari semua kalangan untuk melaksanakan pembangunan
Program prioritas selanjutnya yang akan dilaksanakanya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk menciptakan SDM yang berkualitas, maka menurutnya harus ditempuh dengan pendidikan dan kesehatan.
“Kalau SDM kita berkualitas baik dari segi pendidikan maupun kesehatan, maka tidak akan lagi cerita kemiskinan di daerah ini. Karena kita punya sumber daya alam yang melimpah,” ujarnya.
Krisis listrik yang hingga hari ini melanda Kalbar juga menjadi bagian yang disorotinya. Menurutnya masalah listrik bisa teratasi bila pemerintah mampu menyediakan daya listrik cadangan, yang sumbernya begitu banyak di Kalbar ini.
“Sungai Sambas dan Sungai Banyuke itu merupakan sumber daya listrik yang kalau kita kelola maka listrik di Kalbar ini tidak akan pernah mati,” katanya.
Selanjutnya bapak dua anak ini juga mengatakan bahwa kondisi infrastruktur saat ini sangat menghambat perekonomian masyarakat. Baginya apa yang akan dilakukannya semua berlandaskan kepada UUD 1945.
Cornelis juga menyetir sebuah Ayat Al Quran yang menyatakan bahwa “tidak akan berubah nasib suatu kaum, bila bukan kaum itu sendiri yang merubahnya”.
“Ini adalah ajaran Islam, dan saya sepakat. Hal ini pulalah yang menjadi salah satu latar belakang kenapa saya maju dalam pilkada 2007 ini,” tegasnya.
Di hadapan sejumlah pendukungnya, Cornelis juga dengan tegas menyatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk memberikan sesuatu yang baik kepada masyarakat Kalbar. Oleh karena itu dalam melangkah menuju KB 1, ia mengatakan tidak sembarangam. Namun, penuh kesungguhan dan penuh tanggungjawab. “Manusia yang terbaik adalah mereka yang bisa memberikan manfaat terbesar kepada orang lain,” tegasnya.
Ketika ditanya tentang harapannya sebagai salah satu putra daerah terbaik, Ia mengatakan bahwa hak dan kewajiban dari pemilik syah Borneo ini dapat terwujud. Salah satunya yaitu menjadi top leader dari tanah daerahnya sendiri. Dengan menjadi top leader, menurutnya seseorang akan bisa melaksanakan kewajibannya sebagai abdi masyarakat, sedangkan masyarakat dapat merasakan apa yang memang menjadi haknya, yaitu mendapatkan pelayanan.
Menurutnya untuk memberikan pelayanan yanag terbaik kepada masyarakat, maka seorang pemimpin (leader) harus mengetahui berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
“Kita tidak perlu import pemimpin dari luar yang tidak tahu persoalan yang ada di dalam daerah ini,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan tentang target suara yang akan membawanya menuju kursi nomor satu di negeri khatulistiwa ini, Ia mengatakan tidak punya targetan angka.
“Target saya adalah menang,” jawabnya tegas.
Ketika dimintai komentar tentang hasi poling sebuah media local yang terbit mingguan yang menempatkan dirinya di posisi pertama.
“Saya tidak tahu urusan Koran. Saya hanya terus berusaha, berjalan saja. Bagi saya menang adalah wajar dan kalah pun wajar,” tuturnya.
Sebagai pemimpin yang juga mengidamkan perdamaian di bumi Kalbar ini, tak lupa kepada para pendukungnya Cornelis berpesan agar selalu menciptakan suasa damai selama pilkada berlangsung.
“Kalau kita sudah damai, maka kita akan mudah untuk melangkah menuju sejahtera,” pungkasnya.
Sebelum bertemu dengan pendukungnya di Sintang, Cornelis dan timnya menemui 1000 lebih masyarakat yang dengan setia menantinya di Rawak Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.“Masyarakat tetap setia menunggu bapak sejak pagi dan baru bisa bertatap muka pada malam harinya. Bapak dan rombongan langsung dari Pontianak dan langsung ke Rawak terus ke Sintang,” jelas Ajudannya, Pitter Bonis.□

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger