Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 16 November 2007

Pilkada Damai Hapus Stigma Konflik

Borneo Tribune, Pontianak
Andreas Acui Simanjaya/Freelancer

Suasana Pilkada yang berlangsung aman dan damai ini diharapkan dapat dipertahankan sampai hasil akhir perhitungan suara dan penetapan kemenangan pasangan. Hari ini (kemarin, red) rakyat Kalbar telah membuktikan pada semua pihak bahwa kita semua ternyata dewasa dalam menjalani pesta demokrasi.


Kita pakai momentum Pilkada yang berlangsung dengan damai ini untuk menghapuskan stigma bahwa Kalbar merupakan daerah rawan konflik. Keadaan damai dan kondusif ini wajib kita pertahankan bersama demi masa depan Kalimantan Barat.

Siapapun yang kelak memenangkan Pilkada ini harus kita dukung, karena pemerintahan yang efektif akan berjalan dengan baik jika didukung penuh oleh semua komponen dan stakeholder di Kalbar ini.

Kita percayakan perhitungan suara dengan mekanisme yang ada, di setiap TPS telah dilengkapi sejumlah saksi dari masing masing calon, jadi kemungkin kecurangan adalah kecil. Apapun yang terjadi biarkan mekanisme yang mengontrol dan aparat keamanan juga pasti sudah punya antisipasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Sejumlah keluhan muncul dari masyarakat karena tidak bisa ikut memilih. Hal ini disebabkan sampai saat terakhir menjelang Pilkada ternyata masih tidak mendapatkan kartu pemilih maupun undangan untuk memilih dan tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap.

Saya dan keluarga di Siantan juga tidak mendapatkan kartu pemilih dan setelah dicek di beberapa TPS yang berada di sekitar tempat tinggal juga nama tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jadi apa boleh buat Pilkada kali ini kita hanya bisa jadi penonton dan pemantau saja. Saya sudah cek ke TPS 20, 23, 22 ternyata tidak ada nama saya yang terdapat dalam daftar pemilih tetap. Di kantor RT di Komplek Siantan Permai terdapat 20 lebih kartu pemilih yang tidak diketahui alamatnya karena bukan warga RT kami, ada salah droping kartu atau salah data.

Hal ini juga terjadi dengan Ateng Tanjaya tokoh pemadam Api di Siantan, sekeluarga juga tidak mendapatkan kesempatan untuk menyalurkan suaranya karena tidak terdata oleh petugas.

Saya pribadi juga mendapatkan keluhan dari kolega dan teman yang tidak mendapatkan hak memilih karena tidak terdata. Hal ini menjadi pelajaran yang dapat kita petik untuk acara pilkada mendatang, barangkali sistim pendataan harus diperbaiki sehingga jumlah orang yang tidak terdata bisa berkurang.

Partisipasi yang makin tinggi dalam Pilkada akan membuat hasil Pilkada semakin dapat dipertanggungjawabkan. 

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger