Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 04 November 2007

Cornelis Serukan Revolusi

Jika Terpilih Tak Akan Bedakan Etnis dan Agama


Oleh: Mujidi

Lompatan-lompatan kecil itu diiringi acungan tangan ke atas. Empat jari dilebarkan. Jempol terlipat. Trio Macan bergoyang.

Siang itu, sekitar pukul 13.00, langit kota di Kota Singkawang terasa teduh. Keadaan cuaca ini seakan-akan merestui keberadaan ribuan masyarakat kota Singkawang yang tumpah di Terminal Induk Jalan Alianyang. Walau sempat diguyur hujan, ribuan pendukung tetap bersemangat menunggu calon gubernur bernomor urut 04 Drs Cornelis, MH yang juga adalah Bupati Kabupaten Landak..

Rabu (31/10) kemarin, Singkawang menjadi kota kedua setelah Sambas untuk berkampanye “CC”. Sambas-Singkawang-Bengkayang ditetapkan oleh KPUD Provinsi sebagai Zona II dalam pelaksanaan kampanye Gubernur tersebut.

Untuk menyemarakkan kampanye, massa dihibur artis ibu kota ‘Trio Macan” yang dikontrak secara khusus untuk mengiringi calon yang diusung partai PDI Perjuangan. Trio Macan sebelumnya juga tampil di malam keakraban dalam rangkaian peresmian Gedung Pemkab Landak yang mewah dan megah tersebut.

Gerakan massa saat Trio Macan tampil dengan beberapa lagu yang ditembangkan amat menarik. Kibasan rambut, putaran kepala dan goyangan tubuh membuat massa bersemangat. Bendera berwarna merah diiringi bendera berwajah Cornelis-Sanjaya bertuliskan “bersatu kita menang” ikut dikibarkan. Tidak pandang bulu, massa menjadi satu. Tua muda, pria dan wanita, anak-anak, semuanya membaur menjadi satu.

Dari semangat massa tersebut, kerap terdengar yel-yel yang berisikan dukungan terhadap pasangan yang lahir dari wong cilik tersebut. “Hidup Cornelis! Pilih nomor empat.” Kata-kata itu membakar semangat.
Melengkapi kecintaan terhadap Cornelis-Sanjaya, ratusan massa yang tampil itu mengenakan baju kaos berwarna putih. Pada kaos tanpa kerah tersebut terpampang wajah Cornelis dan Sanjaya yang terlihat yakin dengan kemenangan yang akan dicapainya. Melengkapi massa pada lingkaran kepala terlilit kain merah yang juga tertulis nama sang idola “Cornelis-Sanjaya”.

Sorak gembira massa semakin membahana saat Cornelis tampil di atas panggung. Dengan rompi berwarna hitam bercorak ukiran, ia ramah menyapa.

Dengan nada yang bersemangat, Cornelis mengajak massa yang hadir untuk melakukan revolusi di Kalimantan Barat. “Revolusi tersebut akan bisa dilakukan apabila massa berani memilihnya.”

Sebagai orang Dayak, Cornelis bertekad untuk membuktikan bahwa orang Dayak bisa membangun Kalimantan Barat. Akan tetapi walaupun sebagai orang Dayak, apabila terpilih dirinya tidak akan membedakan suku selama melakukan pembangunan. Bukan itu saja, sebagai calon Gubernur, dalam menjalankan roda pemerintahan Cornelis tidak akan pandang agama.

“Semua sama. Negara adalah satu dan berpegang pada Bhinneka Tunggal Ika,” teriak Cornelis meyakinkan.
Selama kampanye dilakukan, massa yang datang dari seluruh pelosok tetap menjaga ketertiban. Selama kampaye kondusifitas tetap terjaga. Akan tetapi, untuk menjaga segala kemungkinan yang mungkin terjadi, ratusan pihak keamanan tetap dikerahkan. ■

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger