Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 18 November 2007

Berbagi Bahagia Setelah Pilkada



Nur Iskandar
Borneo Tribune, Pontianak

90 persen tahapan Pilkada sudah usai. Tahap yang sedang berlangsung sekarang adalah perhitungan hasil suara dari TPS ke lumbung suara terakhir, yakni KPUD. KPUD pun tinggal memverifikasi administrasi yang dilaporkan.


Tiga hari terakhir ini Kantor KPUD Kalbar yang berada di pinggir Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak—diapit antara Kantor Gubernur dan Universitas Muhammadiyah Pontianak—menjadi satu titik yang paling populer dibanding gedung manapun di Kalbar. Demikian karena warga menyemut ke sebuah papan pengumuman. Warga ingin tahu secara pasti siapa yang dinobatkan sebagai pemenang Pilkada Gubernur: Cornelis-Sanjaya atau Usman Ja’far-LH Kadir.
Berdasarkan tabulasi data yang sudah masuk dan dilansir secara resmi oleh KPUD (sementara) Cornelis berada di bar teratas disusul incumbent. Masa perhitungan di KPUD akan final pada 19 November dan ditetapkan pada 27 November mendatang.
Riak-riak kemenangan di kubu Cornelis-Sanjaya sudah mulai terasa. Salah satu komponen pendukungnya yakni Keluarga Besar Putra Putri Polisi (KBPPP) sudah mengucapkan selamat sekaligus menandakan kemenangannya atas incumbent melalui metode quick count sebesar 11 persen.
Tim Setia Kalbar melalui Sekjen KBPPP Agenanda Djatmika, MBA dalam konferensi pers yang bertempat di Setia Kalbar Centre Jl Tanjungpura menyatakan akan ada pergerakan angka (nilai) tapi untuk posisi kemenangannya yakin tidak akan berubah. “Drs Cornelis MH tetap unggul. Data suara yang masuk seluruhnya sudah mencapai 77,30% dengan selisih persentase keberhasilan 11,57% dan kami juga terus berkoordinasi dengan KPUD,” ungkapnya.
Saat ditanya seandainya pada akhir perhitungan suara ternyata terjadi perubahan posisi, mereka siap cek dan ricek dengan KPUD karena C2 (Cornelis-Christiandy) siap menang atau siap kalah dengan terhormat. “Selama tidak dizalimi,” ungkapnya.
Sedangkan Tim Sukses Cornelis-Sanjaya adalah Tim Pemenangan PDIP Perjuangan, tim komunikasi KBPPP, tim ACC, tim Tung Sim, Tim Independent, Perkumpulan Suku, Adat, Agama, Marga, dan Budaya semua sedang bersuka-cita.
Kendati demikian bola perhitungan masih berlangsung. Warga terus menyemut di papan pengumuman KPUD secara silih berganti. Kondisi ini akan terus bertahan hingga tenggat waktu penetapan formal di KPUD sebagai panitia penyelenggara Pilkada.
Hingga tadi malam sejumlah polisi dari kesatuan Brimob Polda Kalbar standby di halaman kantor KPUD tersebut. Mobil penghalau massa dengan perlengkapan water cannon-nya juga disiagakan tak jauh dari lokasi kantor.
Dalam sehari KPU menurut pengumuman yang tertempel di papan pengumuman menyampaikan empat kali up date data. Masing-masing pada pagi hari pukul 08.00, untuk siang pada pukul 12.00, sore hari pukul 15.00, petang pukul 18.00 dan malam hari pada pukul 22.00. Namun pada kenyataannya penyampaian data terbaru tidak sesuai dengan jadwal, sebab pada saat warga melihat di sore hari data yang tertera masih data siang hari pukul 12.00. Sungguhpun demikian minat dan antusiasme warga masih tinggi untuk menyaksikan perolehan suara terkini versi resmi tersebut.
Adapun data resmi yang tertera kemarin pada sore hari menempatkan Cornelis sebagai kampiun.
Beberapa warga pengunjung yang ditanyai alasannya mengejar informasi dari KPU mengaku sengaja datang karena didorong rasa ingin tahunya. Hendro, salah satu pengunjung yang datang bersama 3 rekannya mengaku sejak malam sebelumnya mencari perolehan data sementara tersebut.
“Tadi malam kami datang ke sini tapi belum ada datanya. Saya bersama rekan-rekan memang cukup resah dan sangat ingin tahu hasil perolehan suara ini,” kata mahasiswa ini apa adanya.
Senada dengan Hendro, dua orang rekannya juga mengaku sangat ingin tahu hasil Pilgub yang telah dilakukan kemarin. Menurut mereka hasil perolehan suara tersebut sangat mereka butuhkan untuk menjawab pertanyaan rekan dan anggota keluarga yang bertanya pada mereka.
Setelah melihat hasil perolehan suara tersebut ketiga pemuda tersebut pun mengekspresikan pendapatnya masing-masing. “Yang jelas kita sebagai masyarakat biasa harus sportif menerima kemenangan kandidat yang menang,” kata Hendro.
“Panwas dan KPU harus segera melakukan cross check di lapangan kalau ada pelanggaran yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu di lapangan,” kata Ridwan memberi saran.
Sportivitas adalah esensi dari kompetisi. Hidup ini tak hanya Pilkada dan semua esensinya adalah kompetisi. Memang-kalah. Dan kita semua harus sportif. Yang kalah yang dicerca, yang menang jangan bertepuk dada karena masih amat sangat besar tugas pembangunan yang mesti dilakukan.
Yang terbaik adalah menjadikan kemenangan ini milik bersama buat modal membangun Kalbar secara bersama-sama pula. Sebab semakin terjalin kebersamaan, maka akan semakin ringan beban yang harus kita pikul. Di sini akan terjalin bagi-bagi kebahagiaan. Berbagi bahagia setelah Pilkada. ■

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger