Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 15 Februari 2008

Naga Aleng Pemecah Rekor

300 Tatung Daftar Pawai


Bukan hanya dapat dilihat sebagai raksasa, tapi buah karya Singshe Aleng ini bisa menelan ratusan manusia. Rekor MURI pecah. Rekor internasional juga terlampaui. 298 meter panjangnya. 10 meter lebih panjang dari ukuran yang semula direncanakan, yakni 288 meter.

Kepala naga tersebut tingginya 2,5 meter. Beratnya sekitar 100 kg. Diameter perut naga 5 meter. Panjang, besar, dan tinggi naga tersebut memecahkan rekor yang pernah dibukukan Kota Ungaran Kabupaten Semarang.
Rekor MURI terdahulu naganya memiliki panjang 168 meter, diameter badan 2 meter, dan tinggi kepala 8 meter.
Singshe Aleng saat ditemui di sela-sela peresmian naga raksasa tersebut mengatakan, pembuatan naga yang ia lakukan berawal dari mimpi yang ia peroleh saat berkunjung ke Singapura beberapa waktu yang lalu. Dengan bekal mimpi tersebut, dua bulan belakangan, ia memutuskan untuk membuat naga raksasa.
Menuurut Aleng, awalnya naga tersebut akan dipamerkan di Kota Pontianak. Namun karena ada kesepakatan antara Walikota Pontianak, Buchary A Rahman dengan Walikota Singkawang, Hasan Karman, maka naga kemudian dipamerkan di Kota Singkawang.
Aleng mengatakan naga merupakan simbol kelahiran Nabi Konghucu. Dikarenakan, ketika nabi Konghucu, sebua naga berada di atas kepalanya. Selanjutunya, naga selalui terpasang ditempat peribadatan Konghucu.
Selain itu, Aleng mengatakan motivasinya untuk menciptakan naga demi mendukung pemerintah dalam mebangun dunia pariwisata. Dengan naga Raksasa tersebut diharapkan para turis dari luar datang ke Kalimantan Barat dan ke Kota Singkawang khsusnya.
Dengan hadirnya naga terbesar tersebut, Gubernur Kalimantan Barat, Drs.Cornesli MH, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rihat Nasir Silalahi menyampaikan aspresiasi yang setinggi-tingginya. Cornelis mengharapkan dengan adanya naga terbesar tersebut dapat menjadi hasana bagi masyarakat.
Rasa bangga dengan adanya naga raksasa di Kota Singkawang juga diunngkapkan Walikota Singkawang Hasan Karman. “Dari filosofis yang diketahui, naga merupakan perlambang kebaikan dan kerukunan. Dalam kehidupan masyarakat menurut Hasan kedua hal tersebut selalu ada. Akan tetapi kata Hasan, dengan pengendalian diri yang dilakukan, sikap keburukan akan bisa dikendalikan seminimal mungkin, dan dapat meningkatkan kebaikan agar kita dapat hidup harmonis dalam perbedaan.
Malam itu, Rabu (14/2) begitu ceria, piagam-piagam MURI diberikan. Pengguntingan pita dilakukan Walikota Hasan Karman.
Peninjauan terhadap naga raksasa pun digelar. Seekor naga kecil pun dimainkan berikut dua barongsai di hapan para undangan. Acara naga raksasa tersebut mendatangkan kebaikan untuk Kalimantan Barat sesuai dengan filosofis yang dimiliki sang naga.
Lebih Dari 300 Tatung Siap Beraksi

Puncak perayaan Cap Go Me di Kota Singkawang pada 21 Februari mendatang akan dimeriahkan lebih dari 300 tatung yang akan melakukan arakan keliling Kota Singkawang. Untuk saat ini, para tatung itu telah mendaftar ke Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Me Kota Sigkawang. Demikian disampaikan Humas Pantia Imlek dan Cap Go Me Kota Singkawang, Budiman, saat ditemui di rumahnya, Rabu (13/2) kemarin.

“Kepada tatung yang ingin mengikuti pawai kita minta untuk mendaftar, hingga akhir pendaftaran, lebih dari 300 tatung yang mendaftar,” jelas Budi.

Untuk mengecek keberadaan tatung yang telah mendaftar dan menyatakan diri untuk masuk dalam arakan tersebut, Budi mengatakan sebuah tim yang telah dibentuk panitia melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Selain itu, pengencekan yang dilakukan juga bertujuan untuk membuktikan apakah tatung tersebut benar-benar ada. Selain itu, menurut Budi, tatung yang akan mengikuti arakan dikhususkan pada tatung yang memiliki tandu parang.

Menurut Budi, tatung yang mendaftarkan diri tersebut secara keseluruhan berasal dari Kota Singkawang. Akan tetapi, menurut Budi ada tatung yang berasal dari luar Kalbar, yakni Pulau Jawa yang juga berencana mengikuti arakan tatung yang akan digelar pada 21 Februari mendatang. Kata Budi dengan adanya arakan ratusan tatung tersebut akan lebih menyemarakkan perayaan Cap Go Me di Kota Singkawang.■Mujidi/Borneo Tribune

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger