Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 01 Juni 2010

GTCF Teliti Potensi Hutan Kalbar


PONTIANAK--Kalimantan Barat, Afrika Selatan dan Brazil merupakan daerah-daerah yang masih memiliki hutan tropis sehingga dengan mempertahankannya maka target menghentikan perubahan iklim dan deforestasi akan terwujud.

”Kalbar sendiri dinilai provinsi penyumbang karbondioksida dunia saat ini masih akan diteliti oleh The Governor’s Climate and Forest Task Force (GCFT) terkait potensi hutannya. Baik dari sisi positif seperti peningkatan jumlah produksi karbondioksida atau sisi negatif akan deforestasi yang masih terjadi di provinsi ini,” jelas Secretary Wisconcin Department of Natural Resource USA, Matthew J.Frank usai pertemuan dengan Gubernur Kalbar Cornelis, Senin (24/5) malam di ’Istana Rakyat’ Pendopo Gubernur Kalbar.
Organisasi perkumpulan para gubernur se dunia atau (GCFT) itu, sepekan ke depan berada di Kalbar untuk penelitian hutan. Penelitian tersebut mengenai potensi deforestasi yang ikut menyumbang terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global.
Dijelaskan Matthew, dirinya dan beberapa delegasi dari perhimpunan gubernur se-dunia itu akan melakukan penelitian terhadap hutan Kalbar seminggu ke depan, dengan menitikberatkan pada potensi deforestasi emisi gas rumah kaca serta hal lain yang menyebabkan perubahan iklim.
Matthew berharap Kalbar tetap mempertahankan hutan tropis yang ada saat ini sebagai salah satu daerah penyumbang karbondioksida bagi dunia.
Selain itu, GCTF akan mengundang seluruh gubernur pada September mendatang sebagai tindaklanjut dari pertemuan yang dilakukan Mei ini. ”Pertemuan tersebut nantinya akan merumuskan pemikiran kondisi lingkungan dunia yang akan menjadi penuntun bagi pemerintah di masing-masing daerah,” terang Matthew.
Gubernur Cornelis mengatakan, diperlukan kerjasama seluruh pihak dalam mengubah pola pikir serta pola hidup masyarakat pedalaman Kalbar dalam memperlakukan keberadaan hutan di tengah-tengah mereka.
”Kita harus pikirkan pemberian insentif bagi masyarakat yang peduli untuk menjaga hutan di sekitar mereka dan ini merupakan langkah tepat dalam menjaga keberadaan hutan di Indonesia,” terang Cornelis.
Cornelis juga mengatakan Pemprov berusaha untuk tetap menjaga hutan Kalbar jangan sampai ada yang terbuka untuk target setahun ke depan.
Terkait pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, Cornelis berharap supaya masyarakat diberi lapangan kerja sehingga tidak menebang hutan lagi. ”Yang harus dipikirkan bagaimana caranya hutan tetap terjaga, masyarakat sekitar hutan punya pendapatan, karena kita juga akan memperbaiki hutan yang rusak,” tukas Cornelis. (Hentakun/Borneo Tribune)

1 komentar:

Fransiskus Andut mengatakan...

bukan hanya dengan cara itu,,bpk selaku pemimpin tertinggi di kalbar juga harus bisa menindak lanjuti izin perkebunan sawit di kalbar.selain itu penidak lanjutan terhadap pertambangan liar di daerah-daerah yang ada di kalbar.

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger