Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 19 Agustus 2008

BLT Kalbar Disalurkan Pertengahan Juni

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs Christiandy Sanjaya, SE, MM menyatakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 359.356 unit rumah tangga sasaran (RTS) akan dimulai pada pertengahan Juni 2008.

"Jumlah penerima tetap menggunakan data penyaluran tahun 2005," kata Christiandy Sanjaya usai peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Kalbar di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan, meski menggunakan data tahun 2005 namun pemerintah telah mengalokasikan dana yang lebih besar dibanding jumlah RTS penerima.
Selain BLT, untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM juga disiapkan program lain untuk mendukung rumah tangga miskin seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sektor pendidikan dan penambahan alokasi beras keluarga miskin dari 10 kilogram menjadi 15 kilogram.
"Jadi BLT bukan satu-satunya cara pemerintah untuk membantu rakyat yang terkena dampak paling parah dari kenaikan harga BBM," kata Christiandy Sanjaya.
Ia menambahkan, pemakaian BBM di Indonesia memiliki karakter yang berbeda yakni setiap harga minyak mentah dunia naik maka akan diikuti peningkatan konsumsi BBM di masyakarat. "Sekitar 75 persen warga golongan menengah ke atas yang menikmati harga BBM bersubdisi di Indonesia," kata dia.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Provinsi Kalbar, Kadir Ubbe mengatakan, pekan depan ada rapat nasional untuk pelaksanaan BLT yang diikuti pemerintah provinsi seluruh Indonesia. "Nanti akan ada verifikasi data untuk setiap RTS," kata Kadir Ubbe.
Penyaluran tahap pertama sebesar Rp400 ribu pada Juni dan sisanya September. BPS akan melakukan pemutakhiran data RTS tahun 2005 pada September 2008. Data akhir tersebut akan dijadikan acuan pembagian BLT tahun 2009.
Namun jumlah RTS penerima BLT 2008 untuk Kalbar berbeda dengan data penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yakni 360.905 RTM.
Menurut Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar, Syakirman, hal itu karena data untuk penyaluran Jamkesmas dan BLT diambil dalam tenggat waktu yang berbeda. "BLT berdasarkan data tahun 2005 sedangkan Jamkesmas tahun 2006," kata Syakirman.□Borneo Tribune, Pontianak


0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger