
Setiap suku bangsa memiliki sistem kemasyarakatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Sejalan dengan kemajuan teknologi di era globalisasi dewasa ini adat istiadat dan nilai-nilai warisan luhur terancam punah.
Generasi muda perlahan-lahan mulai meninggalkan nilai-nilai luhur yang terpatri pada adat istiadat. Sebelum nilai budaya benar-benar hilang, yang mengakibatkan hilangnya identitas suatu Bangsa, perlu dilakukan pembinaan sikap atau pandangan terhadap warisan leluhur.
Makanan tradisional, tata rias tradisional, dan busana adat Dayak berkaitan erat dengan hidup orang Dayak, karena ketiganya berkaitan erat dengan peristiwa alam dan kepercayaan orang Dayak .
di Pekan Gawai Dayak 2008, Sekberkesda melalui panitia gawai 2008 mengadakan seminar yang bertema menggali dan memperkenalkan kuliner tradisional, tata rias tradisional, dan busana adat Dayak Kalbar.
Seminar yang diikuti oleh 38 sanggar mulai dari salon kecantikan, mahasiswa, dan organisasi-organisasi kepemudaan dan instansi pemerintah ini dilaksanakan di Gedung Balai Pelatihan Sejarah dan Nilai Tradisional Kalbar.
Ny Frederika Cornelis dalam sambutannya saat membuka seminar mengatakan dalam menyajikan masakan tradisional yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan keindahan dalam saji sehingga tamu akan terbit seleranya untuk mencicipi makanan yang dihidangkan.
Sedangkan untuk Pakaian tradisional adat Dayak, Ny Frederika mengatakan saat ini busana batik dari Jawa sudah dikenal di mana-mana dan sebenarnya Kalbar juga memiliki busana kain tenun adat Dayak yang cukup bagus seperti busana tradisional Dayak Taman, hanya harganya saat ini masih mahal. Dari berbagai bentuk ragam busana Dayak Taman boleh saja dimodifikasi, asalkan tidak menghilangkan dasar tradisionalnya itu sendiri, terutama pada motif dan mapun warna dasar dan usahakan agar harganya pun bisa bersaing dan tidak terlalu mahal.
Selain itu dalam menampilkan berbagai kesenian khususnya tari-tarian Dayak Ny Frederika mengharapkan agar diikutsertakannya penari-penari yang berasal dari orang Dayak. “Selama ini saya melihat kesenian tarian Dayak sering ditampilkan di berbagai tempat, tapi jarang melibatkan penari yang benar-benar berasal dari orang Dayak, bukan berarti orang lain tidak boleh, tetapi orang Dayak sendiri juga diberi kesempatan untuk menampilkan budayanya terutama saat menjadi perwakilan dari Kalbar,” sarannya
============
ADAT BUDAYA
Ny Frederika Cornelis meresmikan seminar makanan tradisional, tata rias, dan busana adat suku Dayak Kalbar, Rabu (21/5) di Gedung Balai Pelatihan Sejarah dan Nilai Tradisional Kalbar. Foto Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune
Selasa, 19 Agustus 2008
Melestarikan Kuliner, Tata Rias dan Busana Dayak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Sep 2012

0 komentar:
Posting Komentar