Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 20 Januari 2008

Cornelis: Tidak Ada Yang Bisa Menghambat Keputusan Rakyat

Semakin tinggi suatu pohon, angin yang meniupnya pun semakin kencang. Peribahasa ini bisa disamakan dengan kondisi yang dialami oleh pasangan terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-20013, Drs. Cornelis, MH dan Drs. Christiandy Sanjaya, SE,MM, saat ini.


Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan hanya menunggu masa pelantikan pada Januari mendatang. Terjadi riak kecil di dunia perpolitikan Kalimantan Barat. Embusan kabar adanya indikasi ijazah palsu milik Christiandy, menghadirkan usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) oleh anggota Dewan Perwkilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar.
Menanggapi adanya indikasi yang menghambat langkah Cornelis-Christiandy menuju kursi kepemimpinan di Kalbar ini. Cornelis yang diwawancarai mengenai kabar tak sedap yang mendera Christiandy, setelah menyampaikan pengantar nota keuangan dan RAPBD Anggaran 2008 Kabupaten Landak pada Senin (17/12), mengatakan bahwa saat ini tidak ada apa pun yang bisa menghambat lagi keputusan rakyat yang sudah ditetapkan.
Menurut Cornelis, pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kalbar sudah bekerja dengan maksimal dalam menggelar pesta demokrasi berdasarkan pilihan hati nurani rakyat. Dengan hasil yang telah disahkan dalam sidang pleno pada 27 November lalu.
Dalam demokrasi secara langsung dan telah disahkan tersebut, ujar Cornelis, mencakup tiga kriteria yang harus dipenuhi. Yaitu menyampaikan pendapat, kesetaraan dan hak per-Undang-Undangan. “Karenanya kita harus percaya pada lembaga,” ujarnya. Dan jangan mengada-ada.
Kalau pun benar terjadi, ujar Cornelis, buat laporan dan serahkan kepada lembaga yang berwenang. “Kan ada lembaga hukum yang bisa mengakomodir,” ujarnya. Sehingga tidak perlu adanya Pansus.
Akan tetapi, lanjut Cornelis, kalau mau jujur. Kenapa tidak dilakukan adanya pansus yang membahas mengenai ijazah palsu dari awal, ketika masa pendaftaran berlangsung. “Kenapa harus ribut-ribut soal itu sekarang?” ujarnya.
Cornelis pun dengan optimis mengatakan bahwa keputusan yang sudah ditetapkan oleh KPUD Kalbar akan terus berjalan pada aturan-aturan yang berlaku. Di mana dirinya dipilih betul-betul hasil pilihan hati nurani rakyat Kalbar. “Bukan karena faktor senang atau tidak senang,” ujarnya.
Detik-detik pelantikan menjadi pemimpin Kalbar terpilih, sebentar lagi akan menghampiri Cornelis. Yang menghentakkan publik Kalbar dengan perolehan suara sebanyak 930.679 atau 43,67% dari 2.930.245 pemilih di Kalbar. Di mana suara rakyat adalah suara Tuhan.(Borneo Tribune□


0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger