Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 28 Oktober 2011

Number One


Gubernur Kalbar, Cornelis menerima kado ulang tahun ke 58 berupa baju kaos salah satu klub sepak bola di Liga Inggris yang bertuliskan nama Cornelis dengan nomor punggung 1.
Kado ini menandai, Cornelis selalu menjadi number one.

Baca Selengkapnya...

Dekranasda Bantu Pemasaran Nasional


PONTIANAK--Ketua Dekranasda Kalbar Ny Frederika Cornelis meminta kepada stakeholder (pemangku kepentingan) di daerah kabupaten-kota se-Kalbar pro aktif mengirim kerajinan khas daerahnya ke Gedung POM (Pusat Oleh-oleh dan Makanan) Khas Kalbar. Selain industri kerajinan dan makanan, juga hal-hal berkualitas lainnya.

Pendamping hidup Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH ini mengakui bahwa gedung POM Khas Kalbar berdiri dengan luas bangunan 42,68 meter persegi dan teras 16 meter persegi dapat menampung dan memasarkan produk kerajinan oleh-oleh secara keseluruhan. “Dibangunnya gedung ini memudahkan tamu untuk mencari produk oleh-oleh dan makanan khas daerah kita,” ujarnya.
“Untuk itu saya mengimbau kepada Dekranasda Kabupaten-Kota untuk berperan aktif mengisi kerajinan khas daerahnya di sini dengan catatan kualitas,” kata wanita nomor satu di Kalbar yang akrab disapa Ny Frederika Cornelis seusai peresmian Gedung Pusat POM Khas Kalbar, kemarin.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekransda) Provinsi Kalbar ini juga menyerukan agar kesempatan ini harus dioptimalkan sehingga kabupaten-kota bisa mengetahui sistem kerjanya, dan Dekranasda Provinsi juga akan berusaha membantu memasarkan produknya sampai di luar Kalbar. Seperti yang sudah Dekranasda lakukan di Bali (Kute) yang melakukan kerjasama dalam bidang kerajinan kayu dan anyaman. Tapi kerjasama ini terputus karena permintaannya banyak sementara pengerajin tidak mampu memenuhi permintaan.
“Saya berharap dengan diresmikannya gedung Pusat Oleh-oleh ini bisa memulai kerjasama yang baru, sehingga pemasaran lebih luas lagi,” katanya.
Di sela-sela peresmian gedung ia juga berharap Dekranasda bisa melakukan kerjasama dengan perhotelan di segi pemasaran, dimana setiap perhotelan bisa membawa tamu hotelnya untuk mengunjungi Gedung Pusat Oleh-oleh dan Makanan Khas Kalbar, sehingga bisa memberikan dorongan para pengerajin untuk lebih kreatif dan pengerajin juga bisa meningkatkan pendapatannya. (BT)

Baca Selengkapnya...

Happy Birthday to You


PONTIANAK--Ini hari istimewa bagi Cornelis. Bukan sekedar tanggal 27 Juli penting bagi PDIP dalam sejarahnya, tetapi juga hari keramat itu adalah hari kelahirannya 58 tahun yang lalu.

Sosok berwibawa yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Kalbar sekaligus pemenang Pemilu lewat Pilkada Langsung perdana sehingga menjadi Gubernur Kalbar, Cornelis tampak haru dengan lantunan lagu Happy Birthday to You (selamat ulang tahun untukmu) yang dinyanyikan oleh Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar saat tampil pada Peresmian Gedung Oleh-Oleh dan Makanan Khas Kalbar.
Lantunan lagu Happy Birthday yang dinyanyikan oleh Pengurus Dekranasda ini dipersembahkan sebab hari itu (kemarin, red) adalah hari ulang tahun Cornelis.
Gubernur yang hadir dan meresmikan gedung ini, duduk di kursi paling depan berdampingan dengan Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya.
Mata Cornelis tampak berkaca-kaca menerima kejutan yang rupanya sengaja dilakukan oleh istri tercinta, Ny Frederika Cornelis. Hal itu terlihat saat Cornelis didaulat maju ke atas panggung untuk meniup lilin yang telah disiapkan berangka-58.
Setelah memotong kue ulang tahun, Cornelis memberikan kue pertama untuk istrinya Ny Frederika Cornelis. Usai menerima kue pertama dilanjutan dengan cium pipi kiri dan kanan oleh Cornelis. Frederika memberikan sebuah kado ulang tahunnya berupa persembahan lagu untuk suami tercinta dengan judul “Jangan Pernah Kau Ragukan” dan dibalas Gubernur dengan lagu “Demi Kau” dan “Si Buah Hati”.
Kesetiaan pasangan suami istri yang dikaruniai dua orang anak ini mempersembahkan setangkai bunga mawar merah kepada suaminya, dengan balasan cium pipi kiri dan pipi kanan.
Ny Frederika Cornelis secara khusus merahasiakan acara ulang tahun ke-58 untuk suami tercinta ini, dan tidak banyak yang tahu, kalau momen perayaan ulang tahun ini dilaksanakan dengan rapi, sehingga tidak banyak undangan yang tahu kalau Gubernur Kalbar telah berusia ke-58.
“Selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan diberkati oleh Tuhan, ‘I Love You’,” ucap Ny Frederika.
Momen ulang tahun orang nomor satu di Kalbar ini memang sengaja dirahasiakan, dan bahkan ada Pengurus Dekranasda juga tidak tahu. Mereka mengetahui kalau hari ini Ulang tahun Gubernur Kalbar saat lantunan lagu Happy Birthday dipersembahkan oleh Pengurus Dekranasda.
“Saya sendiri tidak tahu, kalau hari ini (kemarin, red) Gubernur berulang tahun, saya tahu, saat lantunan happy birthday dinyanyikan,” kata Dr Aloysius Mering dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat.(BT)

Baca Selengkapnya...

Cornelis: Naik Tingkat


PONTIANAK--Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, nilai Kalbar naik setingkat. Ada kemajuan yang dicapai sekarang. Desakan pembentukan Pansus asset yang disuarakan Fraksi Golkar DPRD, ditanggapi dengan menyarankan agar pansus yang dibentuk tidak hanya KONI tetapi juga rumah dan mobil dinas.

Sejumlah fraksi di DPRD Kalbar menyoroti persolan asset yang belum tertata dengan baik selama ini. Desakan pembentukan pansus asset terus dilontarkan. Pemerintah provinsi tidak mau pun disalahkan.
“Ganas benar Golkar itu ya. Tapi dia tidak bicara tahun 2010. Dia bicara masa lalu. Dimana masa lalu siapa yang berkuasa. Memangnya cornelis. Kita diaudit dulu BPK. Data asset sudah diaudit oleh BPK dan sudah mulai masuk hari ini,” tegas Gubernur Kalbar, Cornelis kepada sejumlah wartawan usai paripurna Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Penjelasan gubernur tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2010 di gedung DPRD Kalbar, Senin (25/7) kemarin.
Cornelis menegaskan hasil audit BPK itu nantinya akan diserahkan kepada DPRD.
“Saya tidak ada ambil aset, mobil, rumah. Diaudit semua sama BPK. Hasil itu yang kita serahkan ke dewan. Mana yang ada suratnya, mana yang tidak ada, mana yang di-dum, nanti akan ketahuan oleh BPK,” ucap Cornelis.
Kendati demikian, orang nomor satu pemerintahan ini menyatakan, pada masa kepemimpinannya semua asset sudah tercatat dengan baik. Bahkan, di masa kepemimpinannya, semua asset dicatat.
“Jaman saya semua tercatat. Di bangun dimana, semuanya dibuat berita acara dan diserahkan kepada pengelola asset sejak 2009. Yang bilang tidak ada perubahan kan naik setingkat. Sebelum jaman kita, pemprov mendapatkan penilaian disclaimer opinion,” tegas Cornelis.
Menurut mantan bupati Landak ini, asset yang lama-lama itu yang jadi persoalan. Karena itu, Cornelis menyarankan agar yang dipansus itu bukan hanya KONI. Tetapi ada mobil dan rumah yang tidak ada terdata.
“Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) itu naik. Kita harus mengaudit yang dulu-dulu sampai yang sekarang. Dan yang berhak mengaudit itu BPK. Dan hasil itu nantinya kita serahkan kepada dewan melalui pansus. Gitu prosedurnya,” jelas Cornelis.
Mengenai keberadan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Cornelis menguraikan bahwa badan itu masih baru.
“Berapa hari sich umurnya, memangnya sudah lama. Bukan saya nyombong, proporsional-lah,” katanya.
Cornelis juga menyakini, penilaian BPK terhadap APBD Kalbar pada tahun berikutnya tidak akan sama. Karena sudah ada instansi yang berwenang, sudah ada yang menanganinya.
“Tim pemerintah dengan BPK sudah masuk. Tidak bisa sembarangan, nanti baru lah ketahuan, mana yang ada surat, mana yang sudah didum,” tandasnya.(BT)

Baca Selengkapnya...

Cornelis Harapkan Ada Sinergi Provinsi - Daerah


PONTIANAK--Gubernur Kalbar, Cornelis menganggap banyak pemerintahan daerah yang kurang melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi. Melalui acara seperti Apkasi ini dan sebagai alumni Apkasi juga, Cornelis yakin hal ini dapat diperbaiki agar hirarki yang ada antara pemerintah daerah, provinsi hingga pemerintah pusat berjalan sinergi.

Melalui koridor yang sama antara hirarki yang ada inilah, diyakini sebuah visi dan misi bangsa dapat dengan baik terwujud.
Katanya, sejauh ini, tugas pemerintahan seperti berjalan sendiri-sendiri. Kurangnya komunikasi antara pemerintah daerah dengan provinsi akan menjadikan perjalanan yang kurang rapi.
”Kita tidak ingin perjalanan pemerintah daerah berjalan tanpa melalui koodinasi dengan provinsi atau langsung melompat ke pemerintah pusat. Kalau seperti ini tentulah rencana strategis daerah dan provinsi bisa berbenturan. Padahal hal ini semestinya berjalan beriringan dalam sebuah kesatuan,” jelas Cornelis lagi.
Hadirnya otonomi memang memiliki banyak dampak. Tetapi sebagai kepala daerah semestinya hal ini disikapi dengan baik bukannya malah menjadikan niat untuk berjalan masing-masing.
Kalau pemerintah daerah dan provinsi tidak sinkron, bagaimana cita-cita bisa tercapai. Belum lagi dengan pandangan pemerintah pusat. Dimana semestinya daerah dan provinsi satu komitmen.
”Jangan buat negara dalam sebuah negara,” ingat Cornelis.
Pun begitu dengan anggaran yang berkategori wajib juga semestinya mendapat porsi yang besar. Bukan malah sebaliknya membesarkan anggaran untuk yang bersifat pilihan.
Kalau memang pilihan yang diprioritaskan namun mengabaikan kewajiban, jelas kelak akan ada sebuah ketimpangan. Hal-hal ini harap diingat jangan sampai menjadi rancu visi dan misi daerah.
Belum lagi dengan Bansos yang sering menjadi masalah di mana-mana. Juga harus dicermati dengan lebih akurat. Jangan bansos tersebut hanya nama saja sementara aplikasi di lapangan tidak sesuai dengan tema bansos sendiri.
Yang pasti komunikasi antara pemerintah daerah, provinsi hingga pemerintah pusat harus selalu dijaga. Jangan sampai ada yang terkesan berjalan sendiri-sendiri. Bagaimanapun negara ini adalah negara kesatuan yang tetap harus dikedepankan.
Terhadap terselenggaranya acara yang dihadiri oleh berbagai kepala daerah dari belahan penjuru tanah air, diyakini Cornelis dapat membawa banyak manfaat bagi KKR dan Kalbar.
Di mana berbagai pengenalan potensi yang dimiliki dapat dijadikan salah satu alternatif bagi semua pihak untuk kembali bertandang kelak.
Terlebih dengan mitos jika sudah meminum air Kapuas akan datang kembali ke Kalbar, maka Corneli berharap pada keadaan di depan wajah sekarang yang ada akan bisa tampil lebih baik.
Terhadap singkatnya waktu terhadap acara ini memang merupakan sebuah hambatan tersendiri untuk mengenal lebih jauh KKR dan Kalbar. Tetapi dengan kesigapan semua pihak, diyakini hal tersebut dapat terminimalisir.(BT)

Baca Selengkapnya...

Gubernur Tancap Tiang Pertama Pembangunan Gereja Katedral


PONTIANAK--Kerinduan umat Katolik Kota Pontianak, khususnya umat Gereja Katedral untuk membangun dan memiliki gedung Gereja yang baru akhirnya terwujud dengan penancapan tiang pertama Gereja Katerdral oleh Gubernur Kalbar, Cornelis.

Diawali dengan Ibadat Pemberkatan dan Pemancangan Tiang Pertama tanda dimulainya pembangunan Gereja Katedral Pontianak, oleh Uskup Agung Mgr. Hieronymus Bumbun OFM Cap, Minggu (12/6).
Usai ibadah penancapan tiang sebagai gereja pertama dengan konstruksi bangunan mirip gereja di Kota Roma, Gubernur Kalbar, Cornelis, bersama Ketua TP PKK Kalbar, Ny Frederika Cornelis, menancapkan tiang pertama pembangunan gereja ini, dan melepas burung merpati sebagi simbol kedamaian dalam pembangunan gereja ini.
Menurut Gubernur Kalbar, Cornelis, untuk saat ini, gereja Katedral ini sudah tidak layak lagi untuk beribadah, karena faktor bangunan ini sudah tua, dan bertambahnya umat membuat kapasitas gereja ini tidak mampu menampung umat yang akan menjalan ibadah. “Dengan dibangunnya gereja ini, iman kita semakin diperkuat,” kata Cornelis, usai menancapkan tiang pertama, dan pelepasan burung merpati sebagai bentuk kedamaian.
Dalam kesempatan ini, Gubernur juga mengajak untuk menyemangati semagat gotong royong dalam membangun gereja ini.
“Dengan bulan Bhakti Gotong Royong, kita bersatu padu dalam bergotong royong untuk membangun gereja ini,” ajaknya.
Ia juga meminta, usai gereja ini dibangun mirip arsitektur Roma, dan segala isi didalm gereja juga harus diperhatikan. “Gereja akan kuat, kalau umatnya juga kuat,” ingatnya.
Gereja Katedral baru berbentuk seperti gereja Katolik Roma di Vatikan dan akan menjadi gereja yang sangat megah. Sedangkan bangunan gereja lama dirobohkan.(BT)

Baca Selengkapnya...

Gubernur Pantau Langsung Pilkada Landak


PONTIANAK--Ingin memastikan pelaksanaan pemilukada di Kabupaten Landak berjalan dengan lancar dan damai, Gubernur Kalbar, Cornelis, akan turun langsung memantau persiapan bahkan sampai pelaksanaan pada hari H, yakni Kamis, tanggal 9 Juni 2011, besok. Pada saat pemilukada tersebut, diberlakukan hari libur daerah.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalbar Cornelis, di Jungkat, Selasa (7/6). Menurutnya, ia merasa perlu melihat proses dan jalannya tahapan pesta rakyat di daerah asalnya tersebut lantaran di kabupaten itu memiliki karakteristik dan tipe masyarakat yang berbeda.
“Masyarakat disana perlu diawasi langsung karena karakyternya berbeda,” kata mantan Bupati Landak itu.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan kepada masyarakat di kabupaten yang terkenal dengan kota Intan tersebut untuk mengikuti proses pemilukada dengan santun dan tertib, dan memilih dengan hati nurani bukan lantaran hasutan dari pihak yang hanya mementingkan kepentingan segelintir orang.
Gubernur juga yakin bahwa selain masyarakat Landak yang memiliki karakteristik berbeda tersebut, masyarakat disana juga sudah semakin pintar dalam memilih sehingga pihak-pihak yang ingin mengacaukan pelaksanaan Pilkada di sana akan percuma dan tidak efektif.
Dalam kaitan adanya yang menyebarkan isu-isu yang bersifat sara ataupun provokatif, Cornelis meminta masyarakat tidak terpengaruh dan jika kemudian menemukan pihak yang sengaja menyebarkan hal-hal yang bisa merusak suasana damai tersbeut agar dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini aparat kepolisian untuk ditindak secara hukum.
Beberapa hal yang juga diharapkan untuk diperhatikan masyarakat Kabupaten Landak saat pemilihan nanti yakni untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa Landak menjadi kabupaten yang maju dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Hal lain yang juga ditekankan terhadap tahapan yang tinggal menghitung waktu tersebut harus disikapi juga oleh pelaksana Pemilukada dalam hal ini KPUD dan panwaslu untu semakin mempersiapkan kematangan pelaksanaan hajat tersebut.
“Surat-surat suara yang kurang dan mungkin belum didistribusikan harus dapat diatasi secepat mungkin oleh KPU agar saat pelaksanaan nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ingat Cornelis.

H-2 KPU Didemo
Berdasarkan tahapan pemilukada yang dibuat oleh KPU Landak, tanggal 9 Juni 2011 besok adalah pelaksanaan pesta demokrasi di Kabpaten Landak untuk memilih bupati dan wakil Bupati Landak Periode 2011-2016.
Suasaa kampanye yang diduga rawan kerusuhan atau bentrok malah berlangsung aman, damai dan terkendali. Namun disisi lain diambang pelaksanaan justru terjadi hal yang kurang enak didengar, KPU Landak didemo masyarakat pada H-2 atau Selasa (7/6).
Puluhan masyarakat dari berbagai desa dan kecamatan yang tidak masuk DPT (dafar pemilih tetap) mendatangi KPU Landak. Demo dipimpin yang Markus Amit dan Petrus Meon itu menuntut agar pemilukada ditunda sampai ada solusi dari KPU bagi masyarakat yang tidak masuk DPT. Atau dengan solusi masyarakat tetap bisa menggunakan hak pilihnya cukup memakai KTP (kartu tanda penduduk) saja. Namun sampai berita ini dikirim belum ada kesimpulan atau solusi dari KPU Landak. (BT)

Baca Selengkapnya...

Perbatasan Dapat Perhatian Pusat


PONTIANAK--"Bohong besar jika ada yang mengatakan bahwa Kalbar belum merdeka," ujar Gubernur Kalimantan Barat Cornelis pada pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 bertempat di sentra bisnis Ayani Mega Mall Pontianak, Selasa (31/5)

Penegasan Gubernur Cornelis itu menanggapi banyaknya pernyataan bahwa Kalbar terutama masyarakat di perbatasan masih belum menikmati kemerdekaan negeri ini. Mereka masih tertinggal dalam bidang pembangunan.
Sebagaimana diketahui, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 tersebut dihadiri langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, sejumlah menteri seperti Menko Kesra Agung Laksono, Mentan Suswono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Sekretaris, Kabinet Sudi Silalahi.
Selain itu hadir seluruh gubernur dan bupati se-Indonesia, termasuk Ketua DPRD, anggota DPRD Kalbar dan seluruh Muspida Kalbar.
Wacana dan pemberitaan bahwa selama ini terdapat masyarakat di perbatasan berpindah warga negara, Cornelis mengatakan bukanlah menjadi permasalahan besar, karena yang terjadi hanya masyarakat yang masih satu keluarga dan terikat hubungan darah dengan saudara-saudaranya yang berada di negara tetangga.
“Pemerintah sudah memberikan perhatian kepada masyarakat Kalbar, terutama untuk infrastruktur,” katanya.
Gubernur juga mengatakan warga negara yang pindah kewarganegaraan di perbatasan memang benar adanya. Namun, lanjut dia, tetap ada yang menjadi perekat di wilayah perbatasan yakni ideologi Pancasila.
Gubernur juga menyampaikan masalah yang selama ini masih kekurangan dalam hal infrastruktur, air bersih hingga keterbatasan bandar udara. Saat ini, tambah dia, tengah dibangun sejumlah program diantaranya jalan lintas Kalimantan poros selatan, jalan akses ke perbatasan, pengembangan Bandara Supadio Pontianak, dan pembangunan energi terbarukan.

Kapuas Raya Tidak Ada Masalah
Pada bagian lain, Bupati Sintang, Milton Crosby selaku ketua koordinator pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) secara tegas menyatakan provinsi tersebut sudah tidak menjadi masalah karena prosesnya berjalan sesuai dengan rencana.
Dikatakannya, saat ini berkas pemekaran PKR sudah masuk ke Badan Legislatif (Banleg) dan dalam persiapan menjadi Rancangan Undang-Undang (RUU) dan dalam proses melengkapi syarat administrasi.
”Hanya tinggal syarat administrasi, namun secara umum pembentukan Provinsi Kapuas Raya sudah tidak menjadi masalah,” kata Milton Crosby yang menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 di Sentra Bisnis A Yani Mega Mall Pontianak, Selasa.
Syarat administarsi yang saat ini masih belum dilengkapi adalah pelum adanya persetujuan dari Pemerintah Provinsi Kalbar yakni persetujuan penyerahan aset, persetujuan pembiayaan selama tiga tahun dan juga persetujuan penyerahan pegawai.
Milton tidak memandang kesalahan administrasi yang pernah mengemuka dimana dirinya menyurati DPRD Provinsi dengan menggunakan surat yang berkop dan tanda tangan sebagai Bupati Sintang, karena posisinya saat ini sudah mendapat mandat dari kabupaten-kabupaten yang ingin bergabung dalam PKR.
”Yang mempermasalahkan surat tersebut dulu juga yang meminta rekomendasi,” katanya sembari tersenyum.(HBT)

Baca Selengkapnya...
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger