Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 28 Juli 2010

HUT Gubernur Sederhana

TERIMA KARIKATUR DARI WARTAWAN

==========
POTONG KUE HUT KE 57

Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Cuaca tidak terlalu cerah pagi itu, Selasa (27/7), suasana di gedung DPRD Provinsi Kalbar yang sejuk karena senyuman semua yang hadir, tak terkecuali anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Toni Kurniadi, terlihat sumringah.

Suasana semakin hangat ketika lagu ulang tahun dinyanyikan sekelompok pemusik dari tribun kanan atas ruang sidang usai rapat paripurna istimewa penyampaian laporan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Kalbar terhadap laporan keuangan Pemprov Kalbar kepada DPRD Kalbar, di gedung Dewan.
Satu persatu pejabat di jajaran Muspida Provinsi menyalami, tak ketinggalan Toni Kurniadi yang dari awal menjadi bidikan wartawan, terutama momen jabat tangannya dengan Gubernur Cornelis yang berulang tahun ke-57.
Jika ditelusuri, jabat tangan memang hal biasa, namun, dalam bidang politik itu hal yang luar biasa apalagi kalau seteru politik, jabat tangan menjadi bukti kesantunan berpolitik.
Masih segar dalam ingatan kita, perlu beberapa tahun menunggu, momen Ketua Umum PDIP Megawati, ketika itu menjabat Presiden RI berjabat tangan dengan Gus Dur (Alm) dalam acara pembukaan konferensi besar Nahdlatul Ulama dan musyawarah nasional alim ulama di asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Ketika itu, Presiden RI Megawati Soekarnoputri menghampiri KH Abdurrahman Wahid. Ia menyalami dahulu dua kiai sepuh di samping kiri mantan presiden keempat itu, kemudian seorang kiai di sisi kanannya, baru setelah itu Mega menggamit tangan Gus Dur, bahkan beberapa media menjadikan momen jabat tangan tersebut sebagai foto A (halaman depan) surat kabar mereka.

Karikatur
Selang beberapa waktu, rombongan wartawan menyerahkan bingkisan karikatur orang nomor satu di Provinsi Kalbar itu. Karikatur yang menggambarkan Cornelis sedang diwawancarai awak media, diserahkan wartawan senior Suara Pembaharuan Sahat Oloan Saragih bersama Agus Mulyadi, wartawan senior TVRI.
“Ulang tahun kali ini saya maknai dengan rasa syukur dan dirayakan bersama keluarga saja dengan doa bersama, semoga dapat menjadi pemimpin yang berguna bagi masyarakat Kalbar,” kata Cornelis ketika ditanya wartawan.

Dihadiri Pejabat
Meski sederhana, hari ulang tahun Cornelis, yang dirayakan di kediamannya di Jalan Danau Sentarum, berlangsung meriah, pejabat, bupati se Kalbar hadir.
Terlihat Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Wakil Walikota Pontianak Paryadi, Bupati Melawi Firman Muntaco, Setiman H. Sudin Bupati Sanggau, Bupati Sambas, serta Bupati KKR, Muda Mahendrawan. Selain itu para kepala SKPD juga hadir.
Istri tercinta, Ny. Fredrika Cornelis yang selalu setia mendampingi sang pemimpin, pada hari ulang tahun kali ini juga berharap agar suami tercinta selalu sehat agar semakin baik memimpin rakyat Kalbar.
“Saya berdoa agar Bapak selalu sehat, sehingga memimpin Kalbar semakin lebih maju,” tukas Ny. Frederika Cornelis.

Baca Selengkapnya...

Hasil Audit Keuangan Pemprov Wajar


HASIL BPK RI
Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Kalbar Mujijono menyerahkan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Pemprov Kalbar Tahun Anggaran 2009 ke Gubernur Cornelis. FOTO Borneo Tribune
==========
Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Ketua Fraksi PKS, Fatahillah Abrar, mengharapkan perlunya peningkatan mutu laporan dengan lebih memperdalam ilmu akuntansi sehingga laporan keuangan Provinsi Kalbar setiap tahunnya menjadi semakin lebih baik.

“Tahun ini tidak disclaimer opinion (DO). Jadi ke depan semakin ditingkatkan dengan membuat laporan sesuai ketentuan yang berlaku, kerja bagus harus dibarengi dengan laporan yang bagus,” kata Fatahillah usai sidang paripurna istimewa penyerahan hasil audit badan pemeriksa keuangan (BPK) di gedung DPRD Provinsi Kalbar, Selasa (27/7).
Hasil audit BPK Perwakilan Kalbar menyatakan, laporan keuangan Kalbar Wajar dengan pengecualian. Itu jelas membuat lega, karena laporan keuangan 2008 mendapat DO, dimana keuangan Kalbar selalu dianggap tidak wajar dan belum memenuhi ketentuan. “Namun kali ini, Kalbar dinilai oleh BPK wajar dengan pengecualian, itu suatu kemajuan yang sangat berarti,” katanya lagi.
Hasil ini tidak membuat Gubernur Kalbar, Cornelis, sesumbar, karena menurut dia, keberhasilan ini merupakan kerjasama yang dilakukan oleh banyak pihak dan tentu saja dirinya merasa senang dan patut berbangga.
“Ini hasil kerja keras birokrasi dan dewan, mereka yang bekerja sesuai dengan petunjuk dan ketentuan. Dan keberhasilan ini bukan keberhasilan Gubernur tetapi keberhasilan pemerintah daerah,” ujar Cornelis yang didampingi Ny. Frederika Cornelis, usai rapat paripurna istimewa penyampaian laporan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Kalbar terhadap laporan keuangan Pemprov kepada DPRD Kalbar.
Terkait catatan-catatan yang masih menjadi persoalan dari pihak BPK sendiri, Cornelis, menegaskan untuk segera ditindaklanjuti dan jangan sampai melewati 60 hari, harus sesuai dengan ketentuan. Katanya, dalam waktu dekat catatan-catatan ini segera ditindaklanjuti.
Di bagian lain, mantan Bupati Landak ini juga mengakui kalau masalah akuntan memang tidak bisa dilepaskan, karena itu menyangkut hasil pelaporan keuangan yang standar pemerintah. ”Soal SDM bidang akuntasi, kita akui masih kurang,” ujarnya lagi.

Baca Selengkapnya...

Gubernur Resmikan Gereja Santo Martinus Balai Berkuak


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Gubernur Provinsi Kalbar, Cornelis, pada kesempatan kunjungan kerjanya di Balai Berkuak, ibukota Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang, Minggu (25/7), meresmikan Gereja Paroki Santo Martinus Balai Berkuak.

Ketua panitia pembangunan gereja, Aloysius Rahmat, mengatakan, dibangunnya gereja tersebut karena gereja paroki sudah tidak memungkinkan kondisinya, dan sudah tidak bisa menampung umat yang terus bertambah, sehingga dibangun gereja baru yang mampu nmenampung kapasitas 700 umat, dengan nilai kurang lebih satu miliar rupiah.
Dalam sambutannya Gubernur Cornelis mengatakan, gereja megah yang dibangun sejak Tahun 2005 dengan iuran umat dan sumbangan donator tersebut diharapkan memperkuat keimanan dan kesejahteraan masyarakat.
“Gereja juga diharapkan tidak hanya bicara soal akhirat saja, tapi soal kesejahteraan masyarakat juga mesti menjadi fokus utamanya,” pinta Cornelis yang saat itu kembali memberikan sumbangan dan perlengkapan gereja untuk paroki setempat.
Bupati Ketapang Morkes Effendi, lewat sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I F. Sungkalang, mengatakan, agar umat beragama di Kabupaten Ketapang tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tumbuh sikap saling memahami dan menghargai.
Uskup Ketapang Mgr. Blasius Pujaraharja, Pr juga pada kesempatan itu mengatakan, Gereja Katolik Paroki Santo Martinus, yang sudah dibangun dengan dana miliaran rupiah dan agar dikelola dan dirawat. “Jadikan gereja ini monumen yang abadi,” tukasnya.

Cegah Narkoba
Pada bagian lain, Gubernur Cornelis mengampanyekan anti narkoba terhadap generasi muda di Kalbar termasuk di tempat ibadah. Hal itu dia katakan ketika memberikan sambutan peresmian Gereja Katolik Paroki Santo Martinus Balai Berkuak.
Ribuan umat Katolik di beberapa kecamatan, dan beberapa pejabat teras Kabupaten Ketapang hadir memenuhi halaman gereja yang baru diresmikan itu.
“Gereja harus menjaga generasi muda dari pengaruh narkoba, minuman keras yang berlebihan, dan segala macam pengaruh negatif,” kata Cornelis.
Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar yang juga Ketua Badan Narkotika Provinsi Kalbar, beberapa waktu sebelumnya mengkuatirkan narkoba merajalela di Kalbar. Data BNN menyebutkan setiap hari di Indonesia 41 orang meninggal karena narkoba. Maka diperlukan perhatian ekstra, dan negara sudah menetapkan itu dengan terbitnya UU nomor 35 Tahun 2009, yang akan membuat BNN berdiri sendiri, dan memiliki perwakilan di daerah.

Baca Selengkapnya...

GUBERNUR BUKA PORPROV


Gubernur Cornelis didampingi ketua Koni Kalbar Syarif Mahmud melepaskan balon sekaligus membuka Pekan Olahraga Provinsi (Perprov) X Kalbar 2010 di Pontianak, Sabtu (24/7). FOTO Borneo Tribune

Baca Selengkapnya...

Pemprov akan Gelar Operasi Pasar

CORNELIS: JAGA KESUCIAN BULAN RAMADAN
=======
Pontianak (BORNEO TRIBUNE) --Pemerintah Provinsi Kalbar dalam waktu dekat bakal menggelar operasi pasar, guna mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fithri 1431 H atau 2010 M.

Operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan sembilan bahan pokok (sembako) di kalangan pedagang menjelang hari raya keagamaan, menyusul tingginya permintaan di pasaran. Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalbar Cornelis di Pontianak, Rabu (21/7).
Pemprov melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Bulog Kalbar segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga sembako yang beberapa waktu terakhir mulai mengalami kenaikan.
Menurut Kepala Disperindag, Dody S. Wardaya, operasi pasar akan dilakukan di empat daerah, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sintang, Melawi dan Ketapang
Dijelaskan Dody, yang menyebabkan pemerintah melakukan operasi pasar, tingginya harga barang, pengiriman barang yang terlambat, serta daya beli masyarakat berkurang, selain itu sesuai keputusan Menteri bahwa opersi pasar tidak harus menunggu harga naik sampai 20 persen.
Untuk kepentingan itu, sudah dipersiapkan opersi pasar dan sekarang tinggal menunggu laporan dari daerah-daerah tersebut. Barang-barang yang akan dilakukan operasi pasar, antara lain beras,gula minyak goreng, mentega dan terigu serta beberapa bahan pokok lainnya.
Hal senada dikatakan Kepala Bulog Divisi Regional Kalbar, Hasyim bahwa opersai pasar tidak harus menunggu harga barang naik 20 persen.
Menurutnya, saat ini bulog siap melakukan opersi pasar, bila ada perintah. Terkait stok beras kata Hasyim cukup sampai empat bulan kedepan.

Kesadaran
Terkait penutupan tempat hiburan malam selama bulan Ramadan, Cornelis meminta adanya kesadaran dari masing-masing pihak, terutama para pengelola tempat hiburan. Tidak perlu terjadi aksi pemaksaan dari kelompok atau pihak tertentu, terhadap tempat hiburan yang tidak menghentikan aktivitasnya.
Begitu pula masyarakat juga dituntut kesadarannya agar tidak melakukan tindakan yang justru merusak kesucian bulan Ramadan. Dirinya juga tidak menghendaki adanya unsur pemaksaan dalam melakukan penertiban, tapi lakukanlah dengan cara yang baik dan sesuai aturan yang berlaku.
Lebih lanjut, Cornelis atas nama keluarga dan Pemerintah Provinsi Kalbar mengucapkan selamat menyambut datangnya bulan Ramadan, dimana umat Islam khususnya di Kalbar akan melaksanakan ibadah puasanya.

Baca Selengkapnya...

Selasa, 20 Juli 2010

Cornelis: Pemimpin Wajib Turun ke Daerah


Sintang (Borneo Tribune)--Salah satu kegemaran Gubernur Kalbar, Cornelis yang tetap dipertahankan hingga kini adalah jalan-jalan ke daerah untuk mengunjungi masyarakatnya.

Tradisi ini melekat dalam dirinya dan menjadi trademark Cornelis sejak masih sebagai camat, bupati hingga menjadi orang nomor satu di Kalbar ini.
Siapa sangka, di balik kegemaran itu, ternyata terselip segudang rekam jejak yang dapat dijadikan referensi bagi kesinambungan pembangunan di wilayahnya. Sebagai contoh pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan. Hal itu hanya dapat dilakukan jika ada keinginan untuk melakukan perjalanan dan melihat secara langsung bagaimana kondisi jalan di satu daerah.
“Seorang pemimpin memang wajib turun ke daerah. Melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana nasib masyarakat kita di pedalaman. Lalu menggali apa keinginan mereka yang jauh dari peradaban kota. Dengan turun ke daerah kita bisa melihat pembangunan berjalan baik apa tidak,” kata Cornelis saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Rabu (14/7) pekan lalu.
Cornelis jalan tidak seorang diri. Dia mengajak serta sejumlah pejabat berkompeten di bidang infrastruktur. Di antaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar, Jakius Sinyor, Kepala Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah II DPU Kalbar, H Mizan Syaiful, Kepala Dinas Perhubungan Kalbar, DL Denny, dan Anggota Komisi V DPR RI Bidang Infrastruktur, Lazarus.
Orang-orang ini dianggap sangat penting untuk mengetahui secara teknis, mulai dari bagaimana sebuah infrastruktur dibangun atau dipelihara secara kontinyu, hingga memperoleh anggarannya.
Gubernur meninjau ruas jalan yang membentang sepanjang 135,300 kilometer di Kabupaten Sintang. Jalan ini menempuh rute dari Simpang Medang–Nanga Mau–Nanga Tebidah–Serawai, dengan rincian ruas jalan Simpang Medang–Nanga Mau 37 kilometer, Nanga Mau–Nanga Tebidah 31 kilometer, Nanga Tebidah–Bunyau 27 kilometer, dan Bunyau–Serawai 40,300 kilometer. Jalan ini dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kalbar melalui Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah II.
Kunjungan kerja Gubernur hanya sampai di Nanga Tebidah. Untuk mencapai Serawai dari Nanga Tebidah, harus menggunakan speed boat karena dipisahkan oleh Sungai Kayan, dan saat ini baru kendaraan roda dua (motor) yang bisa melintas Sungai Kayan melalui sebuah jembatan gantung.
Menurut Jakius Sinyor, awalnya, jalan yang dikenal dengan poros selatan ini berstatus jalan kabupaten dan dikelola penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Seiring perkembangan pembangunan yang ditandai dengan adanya pemekaran wilayah, maka pada 2008 lalu, ruas jalan sepanjang 135,300 kilometer ini resmi berganti status menjadi jalan provinsi.
Jakius juga mengatakan saat ini, UPJJ Wilayah II tengah fokus pada pemeliharaan jalan di sepanjang Simpang Medang–Nanga Mau sepanjang 68 kilometer. Sementara itu menurut gubernur pemerintah tengah menyiapkan total kebutuhan anggaran perbaikan jalan mulai dari Simpang Medang hingga Serawai yang diperkirakan sebesar Rp150 miliar bersumber dari dana APBN. Dana ini termasuk pembangunan jembatan baja di atas sungai Kayan.
Antot Senen (40), salah seorang warga Desa Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu sangat berharap jalan di desanya itu segera diperbaiki. “Saya mohon Pak Cornelis sebagai gubernur dapat memperhatikan kami, warga pedalaman. Betapa susahnya jika kami mau jual karet,” kata penoreh karet yang sempat berdialog dengan gubernur saat sebuah jembatan yang rusak menghalangi perjalanan gubernur.
Kondisi jalan yang hampir 80 persen rusak parah itu pula menyebabkan warga Serawai yang ingin ke Nanga Pinoh, harus melewati jalan kabupaten kurang lebih 100 kilometer. Mereka harus melintasi empat desa, dari Serawai–Bunyau–Menukung–Na’ela–Nanga Pinoh.

Baca Selengkapnya...

Gubernur Berikan Perhatian, Pasien Kista Ucapkan Terima Kasih


SAMPAIKAN KABAR
Direktur RSUD dr Soedarso, Dr Gede Sanjaya mengunjungi Yurni, pasien kista yang dirawat di rumah sakit pemerintah tersebut sekaligus menyampaikan pesan Gubernur Cornelis terkait curhat keluarga miskin tersebut. FOTO Ulla Asri/Borneo Tribune
==============
Pontianak (Borneo Tribune)--Peran media terutama media cetak sangatlah penting dalam menjembatani dan menyambung tali silaturahmi bagi rakyat, terutama rakyat kecil seperti Yurni (38), pasien kista asal Kabupaten Landak. Ia curhat sekaligus menyampaikan aspirasinya kepada Gubernur dan juga pihak rumah sakit, lewat koran.

Kesabaran yang cukup panjang bagi Yurni, pasien tidak mampu itu, kini telah membuahkan hasil. Harapannya untuk bisa operasi akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat oleh pihak RSUD dr. Soedarso.
Ketika ditemui, Senin (19/7) sekitar pukul 13.00 WIB, Direktur RSUD dr. Soedarso Pontianak, Dr. Gede Sandjaja, Sp.OT yang terjun langsung menjenguk pasien di ruang Kemotherapi, mengatakan pihak rumah sakit akan melakukan lagi check up ulang kondisi pasien kista tersebut agar secepatnya bisa menjalankan operasi pada rahimnya.
“Saya akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien-pasien, terutama pasien yang tidak mampu yang dirujuk di RSUD. Soedarso, tentunya jika si pasien dapat menunjukkan surat keterangan tidak mampu karena mereka berhak mendapatkan Jamkesda ataupun Jamkesmas,” terangnya.
Mengenai masalah jadwal operasi bagi Yurni, Gede yang saat itu baru saja menerima telepon dari Gubernur Cornelis, terkait keluhan dan curahan hati si pasien yang disampaikan melalui Harian Borneo Tribune, telah memerintahkan dengan tegas kepada staf dan tim dokter yang menangani pasien untuk selalu memantau perkembangan kondisi pasien yang sampai hari kemarin kadar hepatitisnya masih cukup tinggi tersebut.
“Saya mendapat amanat dari Pak Gubernur yang telah menelepon barusan tadi, untuk terus memantau perkembangan kondisi pasien yang tidak mampu ini dan memberitahukan kepada Gubernur, bahwa si pasien baru bisa menjalankan operasi jika kondisi hepatitisnya sudah kembali normal,” jelas Gede Sandjaja.
Suwarno (53) suami yang selalu setia menjaga dan menemani Yurni selama hampir sebulan di rumah sakit ini, begitu terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, karena istrinya dikunjungi langsung direktur rumah sakit, dan berjanji bahwa pihak rumah sakit akan menanggung semua biaya perawatan dan juga operasi nantinya.
”Terima kasih Pak Dokter, saya sangat terharu kunjungan Pak Dokter yang meyakinkan hati saya, bahwa istri saya bisa dioperasi secepatnya jika kondisi istri saya sudah cukup kuat dan hepatitisnya sudah normal,” ungkapnya dengan senyum bahagia.
Tak lama usai kunjungan dari Direktur RSUD. Soedarso tersebut, pasien kista ini oleh perawat langsung dibawa dan dipindahkan ke ruang H kamar Aries untuk perawatan yang lebih insentif.

Baca Selengkapnya...

Kunjungan Gubernur di Sintang Murni Kedinasan


JEMBATAN RUSAK PARAH
Dalam kodisi jembatan yang rusak parah sempat menghambat perjalanan Gubernur dalam kunjungan kerjanya di dua kecamatan Kabupaten Sintang, Rabu (14/7). FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune
=============
Pontianak (Borneo Tribune)--Kunjungan kerja Gubernur Kalbar, Cornelis di Kabupaten Sintang, murni merupakan kunjungan kedinasan. Sebelumnya disebut-sebut kehadiran gubernur dan rombongan di dua kecamatan yang sedang melakukan pemungutan suara ulang, sarat dengan muatan politis.

Gubernur Cornelis dengan tegas membantah jika kunjungannya ke Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir tanggal 14 Juli 2010 lalu sarat dengan agenda politik. “Saya berada di Sintang dalam kapasitas saya sebagai seorang Gubernur. Jadwalnya juga sudah diagendakan jauh sebelumnya,” tegas Gubernur usai coffee morning di Pontianak, Senin (19/7).
Menurut Cornelis, sebelum singgah di Sintang dan meninjau sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu, pihaknya juga sudah mengunjungi Kabupaten Kapuas Hulu.
“Sangat wajar jika saya melakukan kunjungan di saat melintasi satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Apalagi memang sudah teragendakan. Saya juga mengenakan pakaian dinas dan kendaraan berplat merah KB 1. Artinya, kunjungan ini resmi dilakukan secara kedinasan. Salah satunya adalah meninjau infrastruktur jalan yang kondisinya rusak parah itu,” ungkap Cornelis.
Cornelis menjelaskan, dari hasil kunjungannya itu diketahui kondisi ruas jalan di Sintang sepanjang 135,300 kilometer sudah mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Jalan ini menempuh rute dari Simpang Medang--Nanga Mau--Nanga Tebidah--Serawai.
Awalnya, jalan tersebut murni berstatus jalan kabupaten dan dikelola penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Seiring perkembangan pembangunan yang ditandai dengan adanya pemekaran wilayah, maka pada Tahun 2008 lalu, ruas jalan tersebut resmi berganti status menjadi jalan provinsi.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyebutkan, ruas jalan yang rusak itu meliputi Simpang Medang–Nanga Mau 37 kilometer, Nanga Mau–Nanga Tebidah 31 kilometer, Nanga Tebidah–Bunyau 27 kilometer, dan Bunyau–Serawai 40,300 kilometer. “Nah, jalan inilah yang dikelola Dinas PU melalui Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) Wilayah II,” jelas Cornelis.
Saat ini, UPJJ Wilayah II tengah fokus pada pemeliharaan jalan sepanjang 68 kilometer. Pemerintah tengah menyiapkan total kebutuhan anggaran pemeliharan jalan sekitar Rp150 miliar yang bersumber dari dana APBN. “Jadi, tidak ada agenda politik dalam kunjungan saya di Sintang. Kita meninjau infrastruktur jalan di sana, dan saat ini kita akan tidaklanjuti hasilnya ke pusat,” tegasnya.

Baca Selengkapnya...

Empat Raperda Disahkan


Pontianak (Borneo Tribune)--Sidang paripurna VI masa persidangan II DPRD Provinsi Kalbar, Jumat (16/7), mengesahkan empat rancangan peraturan daerah (Raperda), untuk menjadi peraturan daerah (Perda).

Empat Raperda tersebut merupakan hasil rumusan dari empat pansus DPRD, masing-masing, Raperda tentang pengendalian minuman beralkohol (Minol), Raperda tentang penyertaan modal pada Bank Kalbar, Raperda tentang Perusda Aneka Usaha serta Raperda tentang pajak daerah. Setelah disetujui oleh seluruh anggota DPRD, dokumen pengesahan kemudian diserahkan oleh Ketua DPRD Kalbar Minsen kepada Gubernur Kalbar, yang diwakili Plt. Sekda Moses Hermanus Munsin.
Dalam Pandangan Akhir Gubernur, yang dibacakan MH. Munsin, menyatakan, Pemerintah Provinsi memandang perlu mengendalikan peredaran minol. Sesuai kewenangan yang diatur dalam PP nomor 38 Tahun 2007, maka peredaran minol diserahkan kewenangannya pada Pemerintah Kabupaten/Kota, sedangkan pengendaliannya berada di bawah Pemerintah Provinsi. Namun, Perda minol bukan sekadar mengendalikan dan mengawasi peredarannya, tetapi idealnya juga mendukung sektor kepariwisataan daerah.
Khusus untuk minol tradisional, maka pembuatannya harus memiliki izin dari Bupati/ Walikota, serta memenuhi standar mutu dari Departemen Kesehatan RI. Dan standar mutu tersebut nantinya bakal dituangkan dalam Peraturan Gubernur tentang petunjuk pelaksanaan peraturan daerah, tentang peredaran pengendalian minol dimaksud.
Setiap orang dilarang untuk memproduksi dan mengedarkan minol tradisonal, kecuali untuk keperluan upacara adat, ritual tertentu serta pengobatan.
Sedangkan Perda tentang penyertaan modal pemerintah daerah pada Bank Kalbar, pada Tahun Anggaran 2010 telah ditambah modal usaha sebesar Rp 20 miliar. Hal ini dimaksukan agar Bank Kalbar lebih mengembangkan kegiatan usaha dan memperkuat sektor permodalan. Total setoran modal Pemda pada Bank Kalbar hingga 31 Desember 2009 sebesar Rp 111 miliar, sedangkan jumlah keseluruhan mencapai 131 miliar.
Sementara Perda tentang Perusda Aneka Usaha diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai salah satu kelengkapan otonomi daerah, untuk meningkatkan PAD, sekaligus menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme.
Terakhir Perda tentang pajak daerah bakal menjadi pedoman bagi pemerintah daerah menetapakan tarif pajak minimum dan maksimum, berdasarkan prinsip-pinsip keadilan, tanpa menggangu kegiatan usaha, menghambat mobilisasi penduduk serta menghambat arus lalu-lintas barang dan jasa.

Demokrat Beri Catatan
Ketua Fraksi Demokrat, Ari Pudyanti, mengatakan, Fraksinya memberi catatan ke Perda yang dibahas Pansus III yakni Perusda, namun bukan berarti menolak. Kata Ari, catatan ini, sesuai anmanah PP nomor 16 tahun 2010 pasal 81 ayat 2.
Pada prinsipnya semua naskah rancangan peraturan daerah harus disertai naskah akademik, tetapi beberapa rancangan peraturan daerah seperti rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah, rancangan peraturan daerah yang hanya terbatas mengubah beberapa materi yang sudah memiliki naskah akademik sebelumnya, dapat disertai atau tidak disertai naskah akademik.

Baca Selengkapnya...

PESPARAWI


Gubernur Cornelis didampingi Bupati Kapuas Hulu H. Abang Tambul Husin dan Ketua DPRD Provinsi Kalbar Minsen membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kalbar ke VI di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa(13/7). Pesparawi berlangsung selama tiga hari. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune

Baca Selengkapnya...

Kalbar akan Gelar Pameran Dagang di China


Gubernur Cornelis beserta Ketua TP PKK Provinsi didampingi Walikota Pontianak Sutarmiji dan Kepala BPMD Kalbar M. Zeet Ashovie membuka secara resmi Kalbar Expo 2010 di PPC, Jumat (9/7). Kegiatan dilakukan bersamaan dengan Borneo Investment. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune
==============
Pontianak (Borneo Tribune)--Pemprov Kalbar akan menggelar pameran dagang dan potensi usaha di China, pada September mendatang.

"Kalbar dapat tawaran untuk pameran di China. Saya sudah minta instansi terkait seperti Disperindag dan Badan Penanaman Modal Daerah untuk menemui Menteri Perdagangan terkait hal itu," kata Gubernur Kalbar Cornelis disela "Kalbar Expo" 2010 di Pontianak, Jumat (9/7) malam.
Menurut Cornelis, pameran tersebut merupakan peluang bagi Kalbar maupun Pemkab/Pemkot untuk menawarkan produk dan potensi alam unggulan ke pasar internasional.
China sendiri, kata dia, kini menjadi salah satu barometer ekonomi dunia yang punya peran sangat strategis.
Ia menambahkan bahwa saat ini perlu dilakukan pemetaan terhadap produk-produk unggulan yang ada di Kalbar. "Produk apa yang nantinya jadi unggulan dan dapat dipamerkan di China," kata dia.
Ia melanjutkan, salah satu sektor yang layak untuk ditawarkan ke pasar internasional adalah pertambangan. "Kalbar punya uranium yang tersebar di beberapa daerah," katanya menambahkan.
Namun, katanya, Kalbar juga dapat mencari masukan mengenai peluang yang dapat dikembangkan di daerah ini dari China. Misalnya, kata Cornelis, adalah pada sektor peternakan sapi.
"Selama ini sapi untuk kebutuhan Kalbar masih dipasok dari Madura, Jawa Timur. Padahal tanah Kalbar masih sangat luas untuk bisa dikembangkan bagi sektor peternakan itu," kata Cornelis.
Selain itu, kata dia, sektor perikanan juga merupakan sektor unggulan yang dapat ditawarkan ke investor asing.
Cornelis mengatakan, selain potensi alam, bukan tidak mungkin kalau Kalbar dapat menarik industri di China untuk relokasi ke Kalbar. "Dengan jaminan keamanan dan tidak ada pemecatan, lahan kita sediakan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa Kalimantan sangat layak untuk investasi skala besar dan jangka panjang karena termasuk daerah yang aman dari bencana alam seperti gempa.
Karena itu, ia berharap, rencana pameran itu juga didukung oleh organisasi perdagangan dan usaha. "Pemerintah dapat bekerja sama dengan Kadin selaku organisasi perdagangan yang diakui untuk mempromosikan produk unggulan," kata Cornelis.

Baca Selengkapnya...

TEMU AKBAR OMK


Gubernur Cornelis didampingi Bupati Sintang Milton Crosby menghadiri Temu Akbar OMK (Orang Muda Katolik) di Seminari Menengah St. Yohanes Maria Vianney Sintang, Rabu (7/7). Pada hari yang sama Gubernur juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruang kuliah STKIP Sintang. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune

Baca Selengkapnya...

Gubernur Ingatkan Waspada Bencana


Mempawah (Borneo Tribune)--Prihatin terhadap kondisi korban dan pengungsi tanah longsor Bukit Peniraman, Gubernur Kalbar, Cornelis didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Ny. Frederika Cornelis, Selasa (6/7), menyerahkan bantuan logistik serta uang tunai senilai Rp 10 juta di Gedung Serba Guna Desa Peniraman.

Di hadapan korban dan pengungsi, Cornelis meminta warga selalu waspada, karena tanah longsor bisa saja terjadi kapanpun. Apalagi melihat kondisi iklim yang sulit diprediksi baik hujan maupun panas.
“Saya minta warga selalu waspada, jangan terlena dengan situasi karena cuaca sangat sulit diramal. Oleh karena itu, jika Pemda menyarankan agar mengungsi tolong diikuti,” katanya.
Lanjutnya lagi, terhadap keluhan warga terkait ketersediaan air bersih termasuk mandi, cuci, kakus (MCK), Cornelis, mengatakan siap mengirimkan truck pengolahan air bersih yang bisa langsung diminum, serta ketersediaan tempat MCK. Selain itu, dirinya juga minta warga agar bersabar menghadapi musibah yang dialami.
“Semoga sumbangan ini, memberikan sedikit keringanan bagi warga dan anak-anak di pengungsian. Dan saya minta seluruh aparat pemerintah Kabupaten Pontianak, baik dari Bupati, Camat, Kepala Desa agar segera menginformasikan jika terjadi hal-hal yang tidak dinginkan kepada saya, karena kita siap membantu all out. Karena kita terlebih dahulu berusaha menyelamatkan jiwa, dari harga benda yang bisa dicari kapan saja,” katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Frederika, yang memberikan bantuan dana senilai Rp 10 juta, dari hasil melelang lagu saat Hari Gerak PKK Provinsi Kalbar dengan total terkumpul sebesar Rp 162 juta mengatakan memang diperuntukan untuk kegiatan sosial.
“Dana ini, bukan dari APBD. Tapi hasil yang dikumpulkan saat saya dan Gubenur melelang lagu pada Hari Gerak PKK. Dana ini, memang kita peruntukan untuk berbagai sosial, termasuk korban bencana alam,” katanya.
Atas bantuan yang diserahkan Gubernur dan Tim Penggerak PKK Provinsi, Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengucapkan terima kasih sehingga dapat meringakan beban korban dan warga yang mengungsi.
“Memang untuk saat ini, di pengungsian sangat membutuhkan ketersediaan air bersih, bahkan kemarin warga harus mencuci piring di air limbah yang kotor. Tapi kita sudah berusaha mengatasinya, bahkan agar tidak terjadi korban jiwa, warga juga sudah kita evakuasi. Dan atas bantuan Pemprov, saya mengucapkan terima kasih,” kata Rubijanto.

Baca Selengkapnya...

Cornelis: Kodam Memberi Rasa Aman


Pontianak (Borneo Tribune)--Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI George Toisutta terlihat ceria ketika keluar dari ruang VIP Bandara Supadio Pontianak, Kamis (1/7).

Dengan spontan, Jenderal bintang empat itu mengacungkan dua jari tandapeace ke wartawan foto yang mengabadikan dirinya bersama istri tercinta.
“Itu lambang perdamaian,” terang Ny. Hj. Nur Alam George Toisutta, seraya masuk mobil. Sikap Kasad yang bersahabat seperti itu, menjauhkan kesan angker sosok seorang militer di mata masyarakat.
Kasad bersama rombongan dari Mabes TNI ke Pontianak untuk meresmikan terbentuknya Komando Daerah Militer (Kodam) XII Tanjungpura, hari ini Jumat (2/7), sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Makodam, di eks Markas Komando Resort Militer 121 Alambhanawanawai yang kini bergeser ke Sintang.
Dengan terbentukan satu Kodam baru, maka Pulau Borneo ini memiliki dua Kodam, yaitu Kodam VI Mulawarman yang meliputi wilayah Kaltim dan Kalsel, dan Kodam XII Tanjungpura yang meliputi wilayah Kalbar dan Kalteng.
Sementara itu Gubernur Kalbar, Cornelis dalam sambutannya di Pendopo Gubernuran malam tadi mengatakan, pembentukan Kodam di Kalbar untuk pembinaan teritorial dan memberi rasa aman sehingga pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat dapat berjalan.
Atas dukungan Pemprov dan DPRD Kalbar hingga Kodam terbentuk, Kasad mengucapkan terima kasih. ”Ini Kodam legendaris Kalbar. Kodam ini akan banyak mengalami hambatan, namun yakin bisa diatasi dengan kekuatan dan bantuan rakyat Kalbar,” kata George Toisutta sembari kembali menegaskan TNI tidak bisa ditawar-tawar.
Ditemui di kediamannya, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko, berjanji memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat Kalbar dan Kalteng, dalam kapasitasnya sebagai pimpinan.
Hal itu dijabarkan dia dalam bentuk pengamanan terhadap teritorial wilayah sesuai tugas pokok dan fungsi TNI, dari berbagai potensi gangguan dan keamanan daerah. Dirinya menyebutkan tiga program yang diusung untuk mengefektifkan kinerja Kodam, yakni membangun unsur kerja dan mekanisme hubungan kerja.
Karena segalanya masih baru, maka harus diperkuat. Kedua membangun harmonisasi dengan semua pihak, antara lain Pemerintah Daerah, pihak Kepolisian serta masyarakat. Ketiga melakukan sosialisasi atas keberadaan Kodam di Kalbar.
Khusus untuk program kedua dan ketiga, dirinya sangat mengharapkan dukungan dari media, dalam memberikan informasi yang cepat dan tepat tentang Kodam pada masyarakat. Terutama menepis kekhawatiran jika kehadiran Kodam di Kalbar bakal membatasi ruang gerak dan aktivitas masyarakat, justru dengan dibangunnya kembali Kodam semakin mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban daerah. “TNI bukan untuk ditakui,” tegas Pangdam.
Menurut Pangdam, pengembangan organisasi Kodam tidaklah disertai dengan penambahan personil, tetapi cukup dengan mengoptimalkan personil yang ada.
Menyangkut pengamanan di kawasan perbatasan, selain menginventarisir segala potensi rawan, mengevaluasi kinerja selama ini, pihak Kodam juga menerima masukan dari masyarakat sebagai pertimbangan membuat kebijakan dalam pengamanan menyeluruh ke depan. Dirinya mengakui jika perubahan yang cepat di masyarakat harus segera direspon oleh TNI, baik secara institusi maupun personil. Konsekuensinya dinamika organisasi juga harus berkembang.

Harus Pro Rakyat
Kehadiran Kodam di Kalbar sejak awal mendapat kritikan dari kalangan mahasiwa, beberapa kekawatiran dan harapan muncul.
Ketua PMKRI Kalbar, Lidia NS, mengatakan, Kodam di Kalbar harus pro rakyat, karena institusi itu didirikan untuk memberi rasa aman bagi masyarakat, karena Kalbar berbatasan langsung dengan Malaysia. Lidia berharap jangan sampai ada Kodam malah kejahatan dan penyeludupan di perbatasan semakin merajalela.
“Mahasiswa tidak tinggal diam, mahasiswa akan selalu mengontrol keberadaan Kodam di Kalbar apakah member keuntungan malah menjadi institusi yang menakutkan masyarakat, Kita berharap TNI tidak bertindak seperti jaman ordebaru,” tegas mahasiswa semester delapan itu.
Sementara, Ketua Badan koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalbar, Ridwansyah, mengungkapkan, ada kekuatiran sekaligus harapan terhadap berdirinya institusi militer tertinggi di daerah, sehingga dia berharap tidak boleh suatu saat sampai terjadi tindakan refresif aparat terhadap masyarakat.
Kehadiran Kodam juga tidak diharapkan terlalu jauh mencampuri kebijakan pembangunan di daerah, karena keamanan suatu wilayah diciptakan bukan hanya dari kekuatan militer, namun bagaimana pembangunan itu bisa berjalan sesuai harapan masyarakat. “Kodam tidak menjadi alat preasure potensi di Kalbar, jika memang sudah terbentuk berilah rasa aman di masyarakat jangan malah sebaliknya,” tukas Ridwansyah.

Baca Selengkapnya...

Kadin Jembatan Aspirasi Pelaku Usaha


Pontianak (Borneo Tribune)--Kamar dagang dan industri (Kadin) sebagai mitra strategis pemerintah, diharapkan berperan signifikan dalam memajukan sektor perdagangan dan industri nasional. Sekaligus menjembatani berbagai kepentingan antara pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah, terutama menyangkut persoalan investasi.

Harapan tersebut disampaikan Gubernur Kalbar Cornelis, ketika membuka rapat pimpinan provinsi (Rapimprov) Kadin se-Indonesia di Grand Mahkota Hotel Pontianak, Kamis (24/6).
Dirinya menyebutkan salah satu kendala yang mengganggu proses investasi, adalah regulasi menyangkut perizinan. “Aturan birokrasi yang panjang dan rumit, menyebabkan sebagian investor yang mulanya tertarik menanamkan modal di suatu daerah, kemudian memilih mundur dan mengalihkan ke negara tetangga,” terang Cornelis.
Untuk itu, Dia mengharapkan Kadin bisa mendobrak pemerintah pusat sehingga regulasi investasi bisa lebih pendek dengan demikian dunia investasi di Kalbar bisa berkembang.
Ketua komite tetap bidang perdagangan dan distribusi Kadin Indonesia, Natsir Mansyur mengakui, peran Kadin selama ini belum mampu mengakomodir semua kepentingaan pelaku usaha. Seperti yang diamanatkan Undang-Undang nomor 1 Tahun 1987, dimana Kadin berfungsi untuk merampungkan dan menyalurkan aspirasi seluruh sektor usaha. Sehingga dia berharap seluruh jajaran Kadin baik di pusat maupun daerah, harus meningkatkan pelayanan, sehingga mampu memberikan manfaat langsung bagi anggota maupun dunia usaha dalam skala luas.
Lebih lanjut, Natsir Mansyur mengatakan Kadin Indonesia terus berupaya, agar tercipta iklim usaha yang kondusif dalam peningkatan perekonomian nasional. Dengan mengatasi berbagai persoalan menyangkut regulasi, antara lain mengusulkan pada pemerintah untuk revisi terhadap aturan dalam perizinan, perpajakan, sumber energi maupun ketenagakerjaan.
Wakil Ketua Dewan Penasehat Kadin, H. Oesman Sapta Odang, mengungkapkan, dunia usaha paling berperan sebagai penyelamat bangsa ketika kondisi ekonomi tidak menentu.
Menurut OSO panggilan populer Oesman Sapta, Kadin mesti bisa menjadi pendorong kemajuan perekonomian dan dunia usaha. “Kita maju baru pemerintah di belakang, jangan dibalik,” tegas konglomerat asal Kabupaten Kayong Utara itu.

Baca Selengkapnya...

Tim Terpadu RTRW Tinjau Lapangan


Pontianak (Borneo Tribune)--Proses panjang Revisi Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalbar, yang sempat tertunda selama dua tahun, menunjukkan titik terang. Menyusul kedatangan tim terpadu bentukan Kementrian Kehutanan ke Kalbar, untuk meninjau tipologi wilayah yang mengacu pada hasil kajian tim teknis.

Di hadapan Gubernur dan Bupati Walikota s-Kalbar, Senin (21/6) di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Direktur Perencanaan Kawasan Hutan Direktorat Jendral Planologi Kementrian Kehutanan Basuki Karyaatmadja mengatakan, tim terpadu terdiri dari puluhan tenaga ahli dari beberapa Kementrian terkait, serta unsur pemerintah daerah, termasuk dari kalangan akademisi ini selain mengkaji wilayah yang diusulkan mengalami perubahan status peeruntukan lahan, tim juga mempertimbangkan dampak ekonomis dan ekologis dari perubahan status kawasan.
Gubernur Cornelis, meminta perubahan terhadap usulan RTRW di daerah, segera dikonsultasikan dengan tim terpadu. Namun usulan secara resmi ke Pemerintah Pusat, harus mengikuti prosedur yakni menyertakan rekomendasi dari gubernur.
Disamping mencakup perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan, RTRWP Kalbar juga memuat perubahan antar fungsi kawasan hutan dan penunjukan areal bukan kawasan hutan menjadi areal kawasan hutan.
Mekanismenya, menurut Gubernur, jika draf RTRW yang diusulkan kemudian dinyatakan sinkron dengan kondisi di lapangan, dan memenuhi semua ketentuan yang dipersyaratkan, maka dokumen tinggal menunggu pengesahan DPR RI. Baru kemudian, Menteri Kehutanan menerbitkan persetujuan substansi kehutanan, yang menjadi dasar bagi Gubernur dan DPRD Kalbar, menyesuaikan revisi Peraturan Daerah menyangkut RTRW.
“Perda tersebut, menjadi dasar Menteri Kehutanan untuk megeluarkan surat keputusan tentang perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan, untuk mengusulkannya harus sesuai prosedur,” terang Gubernur.
Jika revisi telah rampung dan diperkuat melalui penetapan suatu Perda, maka menjadi kekuatan hukum yang mempedomani Pemerintah Kabupaten Kota, untuk menyusun Rencana Tata Ruang masing – masing.
Gubernur juga mengingatkan agar bupati walikota proaktif, mengingat tim terpadu sudah mendatangi masing-masing kabupaten supaya pemetaan dimaksimalkan, karena dengan tertatanya wilayah Kalbar maka program pembangunan bisa berjalan.

Baca Selengkapnya...

Tingkatkan Semangat Gotong Royong


GOTONG ROYONG
Gubernur Cornelis, menyerahkan bantuan dana, bibit pohon, bibit ikan, semen dan bantuan untuk rumah ibadah kepada masyarakat Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, pada puncak acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGTM) Kalbar 2010 di Pantai Kijing. FOTO Johan Wahyudi/Borneo Tribune
==========
Mempawah (Borneo Tribune)--Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kalbar 2010, Kamis (17/6), kemarin, dilaksanakan di Pantai Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, dibuka langsung Gubernur Kalbar, Cornelis, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Frederika Cornelis.

Acara pencanangan ini, juga dihadiri Bupati Pontianak, Ria Norsan, Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, serta Muspida, kepala dinas, badan, kantor Provinsi Kalbar, ormas, organisasi kepemudaan, dan penerima bantuan pembinaan kelompok usaha masyarakat di wilayah Kabupaten Pontianak.
Gubernur Cornelis, dalam sambutannya mengatakan, tujuan BBRGM tidak lain upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan pemberdayaan masyarakat melalui kebersamaan dan gotong royong dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan hasil-hasil pembangunan, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat, kemitraan pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan, dan menguatnya kesadaran masyarakat dalam pembangunan.
“BBGRM sudah diatur dalam peraturan daerah, gubernur dan menteri. Hal ini tidak lain, dalam upaya meningkatkan dan menumbuh kembangkan semangat gotong royong pada masyarakat desa dan kelurahan,” katanya.
Lanjutnya lagi, dengan semangat gotong royong segala sesuatu akan dapat dilaksanakan dengan mudah. Cornelis, mencontohkan dalam hal memberikan pertolongan kepada masyarakat yang meninggal dunia. Tanpa ada jiwa gotong royong dan kebersamaan tidak akan terlaksana dengan baik.
“Jika semangat gotong royong dan kebersamaan sudah tidak ada, mau jadi apa dunia ini. Marilah bersama-sama membangun semangat gotong royong dalam menciptakan keamanan, dan dalam rangka mngetas kemiskinan,” katanya.
Sedangkan Bupati Ria Norsan, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pontianak agar bersama-sama menyukseskan BBGRM, sehingga segala hasil pembangunan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Kita berharap semangat gotong royong terus berakar dan terus dipertahakan sebagai sarana aspirasi dalam pembangunan daerah, bangsa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Baca Selengkapnya...

Gubernur Cornelis Hadiri Pembukaan MTQ XXIII Bengkulu


Borneo Tribune (Bengkulu)--Pelaksanaan Musyabaqah Tilawatil Quran ke XXIII secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu, Sabtu (5/6) malam.

Pembukaan MTQ diwarnai rintik-rintik hujan, namun demikian tidak mengendorkan semangat para kafilah, petugas, penari hingga masyarakat Bengkulu sendiri yang antusias menyaksikan pelaksanaanh MTQ tingkat nasional tersebut.
Gubernur Cornelias didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar Ny.Frederika Cornelis, ikut menghadiri malam pembukaan tersebut.
Presiden SBY dalam sambutannya menilai kegiatan MTQ ini bertepatan dengan upaya Indonesia untuk membangun karakter bangsa yang unggul dan mulia. Bangsa yang makin mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang terus berinovasi, berkreasi dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita semua.
”Karena itulah, saya mengajak kaum Muslimin dan Muslimat untuk menjadikan MTQ kali ini sebagai bagian dari upaya kita meningkatkan karakter bangsa yang tangguh dalam menghadapi berbagai masalah, cobaan dan ujian,” tegas SBY yang turut didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono.
Presiden SBY juga menyinggung soal penderitaan Muslim di Palestina yang tertindas oleh Zionis Israel, Bangsa Indonesia mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk dapat berdiri tegak di negerinya sendiri.
SBY, mengatakan Indonesia menolak dengan tegas setiap tindakan yang mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan yang dilancarkan oleh pihak mana pun. Presiden juga menyesalkan terjadinya tragedi kemanusiaan di perairan Timur Tengah beberapa hari lalu.
“Adalah menjadi cita-cita dan harapan kaum Muslimin sedunia, untuk dengan bebas dapat beribadah menegakan shalat di Masjidil Aqsha, Ibadah yang sama bebas dan aman bila kita mengunjungi Masjidil Haram di Mekah, dan Masjid Nabawi di Madinah,” kata SBY.
Pembukaan MTQ ditandai dengan pemukulan beduk oleh Presiden SBY, kemeriahan pembukaan MTQ kali ini juga menampilkan mengibarkan bendera raksasa dengan ukuran 90x60 meter yang dibentang oleh 252 orang ini memukau Presiden dan undangan, selain itu tampil juga tarian kolosal yang dimainkan 900 pelajar putra-putri SLTA se Kota Bengkulu.
Hadir pada malam pembukaan MTQ Menpan, Menkomnfo, Mensekneg, Menteri Agama, Menko Kesra, Mensos, Mendagri, serta para Duta Besar UNI Emirat Arab, Afganistan, Zimbabwe, Yamen, Palestina, Saudi Arabia, Libyan, Srilanka, Somalia, Libanon, Sudan, Bosnia, Kuwait, Oman, Seychelles, Thailand serta para Gubernur se-Indonesia, Para Bupati-Walikota Se-Indonesia
Sementara itu, disela-sela pembukaan Gubernur Cornelis, memberikan komentar serta menilai, bahwa kegiatan MTQ sangat-sangat bagus, karena ini selain mengadakan perlombaan, yang paling penting sebagai media perekat persatuan bagi bangsa Indonesia. ”Semua anak bangsa berkumpul disatu tempat yaitu arena MTQ, tentu banyak sekali pengalaman yang mereka dapat,” ungkap Cornelis.
Keesokan harinya usai pembukaan MTQ, Cornelis sempat mengunjungi tempat penginapan Kafilah Kalbar.
Kepada Kafilah ia berpesan agar menjaga kesehatan, berlatih, bertanding dengan percaya diri. Raih prestasi sedapat mungkin, harumkan kembali nama Kalbar seperti pada masa-masa lalu, dimana Kalbar pernah berjaya, baik pada tingkat Nasional bahkan tingkat Internasional, papar Cornelis.
Selain meninjau Kafilah, Gubernur didampingi Ny. Frederika Cornelis, berkesempatan juga meninjau tempat bersejarah yang ada di Bengkulu, seperti Rumah Bung Karno, kediaman atau tempat Fatmawati penjahit Bendera Merah Putih serta Benteng Bung Karno ketika dalam pengasingan. (Humas/Nasir)

Baca Selengkapnya...
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger