Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 28 Oktober 2008

Mobil Pintar Buat Rakyat


FOTO A, Penyerahan Mobil Pintar dari Ibu Ani Yudhoyono kepada Gubernur Kalbar Drs.Cornelis,MH di Malang.



Gubernur Kalbar meninjau Mobil Pintar di Kantor Camat Entikong.
======
Pembangunan di wilayah perbatasan semakin mendapatkan perhatian, baik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Pusat termasuk mitra kerjanya.
Salah satu wujud perhatian tersebut datangari Ibu Negara dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Melalui program “ Indonesia Pintar” yang dicanangkan Ibu Negara Ani SBY ternyata memberikan makna tersendiri bagi masyarakat Kalbar dan pembangunan kawasan perbatasan.
Melalui momentum peringatan HUT TNI ke-63 yang dipusatkan di Kota Malang Jawa Timur, Oktober 2008 lalu, Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH diundang secara khusus untuk hadir dan sekaligus menerima secara simbolis bantuan 8 (delapan) unit Mobil Pintar yang diserahkan langsung oleh Ibu Negara Ani SBY.
Ke delapan unit Mobil Pintar tersebut khusus untuk dioperasionalkan pada 4 (empat) Kabupaten perbatasan Kalbar.
Bertepatan 24 Oktober 2008, bertempat di Kantor Camat Entikong Kab. Sanggau Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar Ny.Frederika Cornelis.S,pd, usai meresmikan 7 SMP di Kecamatan Entikong, langsung menyerahkan 4 unit Mobil Pintar tersebut kepada empat Bupati kawasan perbatasan yaitu Bupati Sanggau, Bengkayang, Sintang dan Kapuas Hulu.
Selain itu juga diberikan bantuan uang, bibit ikan, tanaman, secara simbolis. Sementara 4 unit lainnya diserahkan oleh Danrem Tanjungpura 121 ABW kepada 4 Dandim yang bertugas di empat lokasi kawasan perbatasan.
Pada kesempatan itu Gubernur Cornelis berpesan agar Mobil Pintar ini dapat dimanfaatkan dan didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk turut mencerdaskan bangsa dan membuka akses /kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Mobil pintar ini, terang Gubernur tidak hanya diisi dengan buku-buku bacaan sebagai sentra baca, akan tetapi juga dilengkapi dengan sarana audio visual, computer, permainan anak, dan juga dilengkapi freezer eskrim.
Usai penyerahan Mobil Pintar secara simbolis, Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH beserta Ketua TIM Penggerak PKK Kalbar Ny. Frederica Cornelis, SPd beserta rombongan langsung melakukan peninjauan Mobil Pintar dan sarana pendukung lainnya, dilanjutkan dengan penanaman pohon durian.
Ketua TIM Penggerak PKK Kalbar Ny. Frederika Cornelis, MH juga menyempatkan diri melakukan penanaman pohon sukun di lokasi perbatasan Entikong tersebut. (Humas Pemprov Kalbar)

Baca Selengkapnya...

Kader PKK Harus Cerdas dan Terampil


Serahkan Bantuan
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis, menyerahkan bantuan benih ikan kepada pengurus PKK daerah perbatasan Kalimantan Barat. Acara penyerahan berlangsung di Kantor Camat Entikong Kabupaten Sanggau, Jumat(24/10).(Foto Lukas B. Wijanarko)

Kader PKK mesti meningkatkan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan, agar dapat berperan aktif mengatasi berbagai permasalahan di perbatasan. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar Frederika Cornelis, menyatakan, saat silaturahmi dengan tim penggerak PKK Kalbar dengan para kader PKK di sepanjang wilayah perbatasan Entikong, di Kantor Camat Entikong Kabupaten Sanggau, Jumat(24/10).

Kecamatan Entikong merupakan daerah perbatasan, tentunya sangat rentan terhadap berbagai masalah. Seperti, trafiking, masalah yang berhubungan dengan nasionalisme. Penyebaran HIV/AIDS. Juga masalah Narkoba.

Sebelumnya, dalam acara penyerahan bantuan Mobil Pintar ini, Frederika Cornelis juga menyerahkan secara simbolik bantuan bibit ikan dan melakukan penanaman pohon Sukun bersama dengan Gubernur Kalbar, Bupati Sanggau, Kapuas Hulu, Bengkayang, Sambas serta Danrem di halaman Kantor Camat Entikong.

Menurutnya, Gubernur Kalbar, Cornelis baru saja menyerahkan bantuan Mobil Pintar yang diterima dari Ibu Presiden, Ny Ani Yudhoyono. Bantuan itu untuk empat kabupaten di perbatasan. Tujuannya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat di lokasi yang kurang terjangkau pendidikan formal.

Di mobil pintar ini, tersedia prasarana belajar untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi.

”Saya berharap, pengurus PKK dapat bekerja sama dengan pemerintah, bersama-sama memaksimalkan keberadaan mobil pintar ini,” kata Frederika.

Selain itu, dalam rangka menuju ketahanan pangan keluarga, kader PKK se Kalbar, diharapkan dapat melakukan Gerakan Tanam, Tebar, dan Pelihara. Gerakan ini tujuan, membangun kesadaran perempuan dalam ketahanan pangan.

Tanaman pangan itu adalah sagu, jagung, umbi-umbian, dan jenis pangan lokal. Sedangkan, tanaman hortikultura, seperti, pohon Sukun, sayur-mayur, dan buah-buahan.

Dalam arahannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Frederika, mengingatkan bahwa dalam struktur organisasi program-program PKK, di kelola oleh empat Kelompok Kerja (POKJA).

Masing-masing Pokja mempunyai prioritas program untuk mengatasi hal-hal yang dianggap rentan. Yaitu, POKJA 1, mengatasi masalah trafiking, bela negara, HIV/Aids, dan Narkoba. POKJA II, prioritas program di bidang pendidikan dan keterampilan. POKJA III, bidang kelestarian lingkungan hidup, seperti perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dan, ketahanan pangan yaitu dengan menanam pohon, seperti Sukun, menebar bibit ikan. Juga memelihara agar apa yang telah ditanam atau ditebar, juga dipelihara. POKJA IV, program prioritas bidang kesehatan, seperti revitalisasi Posyandu.□

Baca Selengkapnya...

SOPD, Gubernur Pilih Pejabat Profesional


NAMA MENYUSUL
Gubernur Cornelis memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan. Soal nama-nama pejabat yang akan mengisi SOPD Kalbar, Gubernur mengedepankan aspek profesionalisme. FOTO Budi Rahman/Borneo Tribune.

Cukup lama tak terdengar, isu pos jabatan yang akan mewarnai Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) kembali menggelinding. Setelah nama-nama pos jabatan yang disediakan disepakati antara pihak eksekutif dan legislatif beberapa waktu lalu, kini bola berada di tangan Gubernur.
Dimintai keterangan seputar pos jabatan di pemerintah provinsi, Gubernur Cornelis bersedia membuka sedikit keterangan seputar SOPD. Dimintai komentar usai memberikan hak pilihnya pada Pilwako di dekat rumah pribadinya di Jalan Danau Sentarum, Sabtu (25/10), Cornelis memberikan gambaran tentang penempatan orang-orang yang bakal diakomodir dalam pos-pos jabatan di bawah pemerintahannya.
Kepada sejumlah wartawan yang mengerubunginya usai pencoblosan, Cornelis dengan santai menjelaskan proses yang sudah dijalani saat ini. Menurutnya sesuai aturan ia telah mengusulkan pos-pos jabatan di Pemprov ke Departemen Dalam Negeri.
“Sekarang sedang diajukan. Setelah diajukan, diisi baru nanti dilantik,” kata Cornelis.
Ditanya tentang nama-nama yang bakal tergusur atau mengisi pos-pos jabatan nantinya, Ketua DPD PDIP Kalbar ini menjawab dengan diplomatis.
“Ya sekarang kan diserahkan kepada pemenang,” sebutnya dengan kiasan yang bermakna pada otoritasnya untuk memilih pejabat yang berkompeten.
Disinggung soal beberapa kepala-kepala dinas yang sudah uzur dan memasuki fase pensiun, Gubernur juga tidak terlalu ambil pusing. Menurutnya dalam kasus penetapan kandidat calon pejabat ini ia hanya patuh pada aturan dan prosedur yang berlaku.
“Kita sesuai aturan aja. Soal pejabat yang mau pensiun itu kan dapat diangkat, bukan diwajibkan,” kata Cornelis, tegas.
Sebagai Gubernur yang terpilih melalui Pilkada langsung, Cornelis memiliki otoritas yang cukup besar untuk menempatkan nama-nama pejabat yang akan menduduki posisi kepala dinas, badan atau kantor. Meski begitu saat ditanya tentang pertimbangan politik yang akan digunakan untuk menempatkan para pejabatnya, Cornelis mempunyai pandangan tersendiri.
“Saya lebih memilih pejabat yang profesional daripada yang loyal,” katanya lugas.
Cornelis punya alasan tersendiri kenapa dirinya lebih memilih pejabat yang profesional ketimbang yang loyal. Meski mestinya sebagai seorang pejabat politis ia lebih memilih bawahan-bawahan yang mau mendukung penuh kebijakan-kebijakan politiknya, Cornelis lebih mengedepankan tujuan utama.
“Kalau yang profesional sudah pasti loyal. Tapi kalau yang loyal belum tentu profesional,” ungkapnya.

Baca Selengkapnya...

Gubernur Gunakan Hak Pilihnya


Pagi pukul 07.00 Tempat Pemilihan Suara (TPS) dibuka di empat kabupaten-kota yang melaksanakan pemilihan kepala daerah (Kota Pontianak, Kubu Raya, Sanggau dan Kabupaten Pontianak), Sabtu (25/10) kemarin. Pemilih berduyun-duyun menggunakan hak suaranya.

Rata-rata pukul 13.30 warga sudah mencoblos. Jari mereka sudah diberikan tanda dengan tinta biru. Warga kembali beraktivitas secara normal setelah berpesta demokrasi—rakyat dewasa memilih calon pemimpin terbaiknya—dan aman tanpa ada gangguan kamtibmas yang berarti.
Gubernur Cornelis menggunakan hak coblosnya di TPS dekat kediaman pribadinya. Sekitar pukul 10 pagi, Gubernur bersama keluarga tiba di TPS. Tanpa pengawalan berlebih, Gubernur datang busana santai. Kaos merah berkerah dipadu celana jins membuat Gubernur terlihat rileks menentukan pilihan politinya di TPS yang menempatkan dirinya pada posisi kedua pada Pilgub lalu.
“Sudah dicoblos kan. Tidak ada yang Golput lho,” kata Cornelis sambil menunjukkan surat suara yang telah dicoblos sesaat sebelum dimasukkan ke kotak suara.
Sontak, usai memasukkan surat suara Gubernur dikerumuni rombongan wartawan yang telah menanti sedari pagi. Dengan nada santai Gubernur Cornelis melayani tanya para kuli informasi itu. Kepada reporter Ruai TV yang menayangkan secara live even di TPS 70 itu Gubernur memberikan penjelasan.
“Yang hadir ini bukan gubernur, tapi Cornelis yang punya hak pilih dan menggunakan hak pilihnya,” kata Cornelis ramah.
Sebagai warga negara yang tercatat sebagai penduduk Kota Pontianak Cornelis mengajak sanak keluarganya untuk menggunakan hak pilihnya. Terlepas siapapun yang terpilih nanti, Cornelis mengajak warga untuk loyal pada pemimpin pilihan warga itu.
“Sama-sama kita bangun Negara ini. Kalau sudah terpilih tidak bisa mengatas namakan partai atau kelompok tertentu. Saya aja begitu, tidak bisa ikut kampanye karena tidak dapat izin,” katanya.
Pada kesempatan itu keluarga Gubernur datang lengkap, Ny. Frederika, Angel bersama suami dan anakya turut serta. Sementara Karol, putri sulungnya tiba agak telat ke TPS. Kepada para petugas TPS, Gubernur menyapa mereka akrab. Tak terlihat perbedaan derajat antara Gubernur dan warga biasa pada acara pemilihan di TPS itu.
“Ha ini, Pak Wito apa kabar?” sapa akrab Gubernur pada petugas penjaga bilik suara.
Tentang Golput yang disebut menjadi kandidat kuat pemenang Pilwako dan Pilkada lainnya, Gubernur menyampaikan pandangannya. Sebagai warga Negara yang punya hak dan tanggungjawab, Gubernur menilai sikap golput kurang baik. Meski begitu ia tidak menyalahkan warga yang memilih sikap itu.
“Masalah mereka pilih pemimpin, itu namanya hak pilih. Tapi kalau golput jangan banyak komentar. Tak usah banyak nuntut hak mereka karena golput tidak memilih,” kata Cornelis.
Namun kadang yang terjadi menurut Gubernur para pemilih golput lebih banyak yang bersuara dibanding warga yang telah menggunakan hak piilihnya.
“Harus punya sikap dong. Kalau putih ya putih, hitam ya hitam. Jangan ambivalen!” tegas Gubernur pada urusan golput.
Sementara disinggung tentang perasaannya pada saat memberikan hak suaranya antara Pilwako dan Pilgub lalu, Gubernur mengaku ada perbedaan rasa.
“Lebih besar sekarang deg-degannya. Kalo dulu saya tahu, yakin pasti menang soalnya saya sendiri yang tampil. Tapi kalau sekarang susah karena bukan saya yang terlibat langsung,” ujarnya.
Secara prosedur Gubernur menilai pelaksanaan pemilihan di TPS 70 sudah baik. Sejumlah petugas dan saksi lengkap. Antusiasme wargapun cukup tinggi.
“Saksi lengkap kan? Mana saksi nomor 7?” absent Cornelis pada salah satu kelengkapan TPS.
Kepada saksi dari calon walikota yang diusung partainya, Gubernur Cornelis berpesan singkat tapi penuh arti. “Jangan nanti orang hitung kau disuruh beli kue,” titahnya pada si saksi yang hanya cengar-cengir saat diberi tahu.
Melihat peta Kota Pontianak yang tidak terlalu luas, diperkirakan siang atau malam setelah pemilihan pemenang Pilwako sudah bisa diraba. Untuk mengantisipasi kemungkinan rusuh pada saat atau setelah pencoblosan, sejumlah aparat kepolisian terlihat bersiaga dengan persenjataan dan peralatan lengkat di titik-titik strategis.
Fenomena golput tampak mencuat. Di TPS 20 Jl KH Ahmad Dahlan dari 608 yang terdaftar, hanya 289 yang menggunakan hak pilihnya. “Mungkin orang sudah bosan dengan pemilu,” kata Harry Susanto, KPPS KHA Dahlan seraya mengatakan, sebagai petugas dia hanya mengharapkan warga menggunakan hak pilih, soal siapa yang menang terserah siapa pun.
Sejumlah TPS sudah memulai perhitungan suara sejak pukul 13.00. Ada pula yang taat dengan jadwal, dimulai pukul 14.00. Lebih lanjut hasilnya masih bervariasi sesuai dengan kantong-kantong suara.
Di Kota Pontianak, sinyalemen suara warga Tionghoa akan mengkrucut ke figur Cawako Harso Utomo Suwito ternyata terbukti tidak benar. Kantong-kantong suara Tionghoa pecah ke Ghesit (Gusti Hersan-Setiawan Liem) dan Obama (Oscar Primadi-Hartono Azas) selain Harkad (Harso Utomo Suwito-H Awaludin Rahmad). Di TPS Harso kawasan Nusa Indah dia kalah oleh pasangan Ghesit. Di wilayah kantong Tionghoa Jalan Dr Setia Budi, Harso juga kalah (48). Pemenangnya adalah Ghesit (58). Di Kantong suara Tionghoa Jalan Gajahmada dimenangkan Obama. Sementara di kawasan Purnama berbagi TPS antara pendukung Harkad, Ghesit dan Siip.
Menurut Anggota KPPS TPS 06 Darat Sekip, Badarsyah, pelaksanaan pemilihan walikota dari pembukaan sampai perhitungan suara berjalan aman dan lancar tanpa peduli kantong suara pecah atau tidak pecah. “Kita bangga, rakyat sudah dewasa memilih. Jadi bukan karena etnis atau agama lagi,” katanya.
Kejar mengejar mewarnai perhitungan suara di TPS-TPS.
Di TPS 06 dari 306 jumlah pemilih yang terdaftar di DPT, sebanyak 143 pemilih yang mempergunakan hak pilihnya, dan 163 pemilih tidak mempergunakan haknya alias golput. Jumlah suara yang diperoleh masing-masing calon di TPS 06 adalah Hade=0, Obama=30, Duta=6, Siip=6, Harkad=41 suara, Ghesit=61 dan Setia Kawan=1 suara.

Sementara TPS 01 Parit Haji Husin Komplek Alex Griya I Kelurahan Bangka Belitung Darat Kecamatan Pontianak Tenggara yang menjadi tempat Gusti Hersan Aslirosa dan keluarganya mempergunakan hak pilihnya mengungguli pasangan calon lain. Sebanyak 591 pemilih yang terdaftar, namun yang mempergunakan hak pilihnya sebanyak 320 pemilih dan 271 pemilih tidak mempergunakan hak pilihnya alias golput. Dengan jumlah suara yang diperoleh masing-masing pasangan calon, Hade=15, Obama=38, Duta=63, Siip=27, Harkad=27, Ghesit=136 dan Setia Kawan=5
Lucunya di TPS Rumah Dinas Walikota yang berpusat di Bina Mulia. Pasangan Setia Kawan hanya didukung 13 suara dan mayoritas memilih Obama (65) disusul Hade (56).
TPS Pontianak Barat dan Timur rata-rata mendukung pasangan Siip. Suara per TPS rata-rata di atas 100. “Namun masih kecil suara yang masuk dari 410 ribu suara,” kata Sujadi di Kantor KPU Kota.□Budi Rahman, Andika Lay/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

Jumat, 24 Oktober 2008

Mobil Pintar Buat Perbatasan


RESMI
Gubernur Kalbar Cornelis meresmikan Bank Central Asia Cabang Utama Kota Pontianak, Kamis (23/10) FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune

Gubernur Kalbar Cornelis menyerahkan 4 unit mobil pintar yang akan diberikan kepada Kabupaten Sanggau, Bengkayang, Sambas, dan Kapuas Hulu. Penyerahan secara langsung besok (hari ini, Red) di Entikong. Hal ini diungkapkan Cornelis usai meresmikan Kantor Cabang Utama BCA Kota Pontianak, Kamis (23/10)

Keempat mobil ini adalah sumbangan dari Ibu Presiden RI Ani Yudhoyono untuk Kalbar dalam rangka mencerdaskan masyarakat daerah perbatasan Kalbar. Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat perbatasan agar mereka tidak pindah ke Malaysia,” ujar Gubernur.

“Mobil pintar atau perpustakaan keliling ini akan diterima langsung oleh Bupati masing-masing kabupaten, dan tidak bisa diwakilkan,” katanya.

Sementara itu dalam sabutannya saat meresmikan kantor Bank Central Asia (BCA) Cabang Utama Kota Pontianak Gubernur berharap walaupun selama dua tahun terakhir kinerja pertumbuhan perekonomian Kalbar cenderung meningkat yaitu pada 2006 pertumbuhan ekonomi Kalbar tumbuh 5,23% dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 6,2%, namun masih diperlukan berbagai upaya untuk mendorong kegiatan ekonomi salah satunya peningkatan investasi melalui perbankan dan perbankan juga di harapkan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil.

Baca Selengkapnya...

Siti Fatonah Kepala BKKBN Kalbar


Pergantian pucuk pimpinan di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat dilakukan. Harapan besar untuk meningkatkan kualitas keluarga di Kalimantan Barat disematkan di pundak pejabat yang baru dilantik.

Bertempat di Ruai Telabang, Kantor Gubernur, acara pelantikan pejabat eselon II ini berjalan tertib dan lancar. Gubernur Kalbar, Cornelis memimpin langsung acara penting di badan pengelola urusan keluarga berencana ini.
Siti Fatonah diangkat menjadi Kepala BKKBN yang baru menggantikan pejabat sebelumnya. Dengan jabatannya sebagai Kepala BKKBN, Siti Fatonah mendapat tunjangan jabatan sebesar Rp. 3 Juta lebih per bulannya.
Faozan Al Fikri, pejabat sebelumnya dipromosikan menjadi Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana di BKKBN Pusat dan telah dilantik sebelumnya, 25 Agustus lalu.
Dalam sambutannya Gubernur mengharapkan Kepala BKKBN yang baru bisa lebih memajukan tingkat kesejahteraan keluarga di Kalbar. Selain itu BKBBN yang focus kegiatannya ada pada keluarga dan sesuai dengan namanya diharapkan menjalin koordinasi dengan instansi lainnya, baik dinas-dinas maupun kepolisian dan tentara.
Melihat besarnya peran BKKBN, Gubernur juga berharap pejabat yang baru bisa menjadikan pelayanan pada masyarakat sebagai kebijakan prioritas. Hal ini tak lepas dari peran dan posisi warga yang begitu istimewa di hadapan konstitusi. “Manusia yang ada di negeri ini dilindungi oleh Negara. Kalau tidak percaya lihat pembukaan Undang-undang,” kata Gubernur.
Soal penduduk dan warga Negara disinggung khusus oleh Gubernur. Dengan bahasanya yang khas dan bernas Gubernur Cornelis mengingatkan Kepala BKKBN yang baru dilantik untuk benar-benar fokus dan konsen pada tugas dan tanggung jawabnya.
Dikatakan oleh Gubernur kondisi Pulau Jawa kini semakin sulit seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang begitu besar di masa lalu dan tidak diiringi dengan ketersediaan ruang hidup. Dia mengkhawatirkan ini dapat terjadi di Kalbar bila tidak diantisipasi oleh semua pihak.
“Kita di Kalbar juga terancam mengalami nasib yang serupa di Jawa, terutama di kampung-kampung. Apalagi sekarang listrik sering mati, orang lebih cepat tidur,” kata Gubernur penuh makna.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kependudukan Indonesia (SPDKI) tahun 2007, angka kelahiran total di Kalbar menunjukkan penurunan dari 2,9 pada periode 2003 menjadi 2,8. Sementara peningkatan angka kesertaan ber KB juga terjadi, dari 57,8 pada tahun 2003 menjadi 62,7 pada periode SDKI tahun 2007.
Saat dimintai komentar usai acara pelantikan, Siti Fatonah mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang sejalan dengan harapan yang disampaikan oleh Gubernur. Namun secara garis besar ia mengaku masih akan melanjutkan program yang telah dirintis oleh Faozan Al Fikri, Kepala sebelumnya yang dinilai cukup berhasil. “Kita akan lanjutkan program yang sudah dilakukan oleh Pak Faozan,” katanya kepada sejumlah wartawan yang menggerubutinya.□Budi Rahman/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 18 Oktober 2008

Karol: Permasalahan Remaja Perlu Perhatian


Dr. Karolin Margret Natasa sangat menaruh perhatian pada remaja. Sebagai seorang yang lulusan jurusan dokter, ia kemudian bersama dengan DPD Taruna Merah Putih melakukan seminar tentang kesehatan reproduksi bagi remaja yang diadakan di Gedung Kartini, Sabtu (18/10).

Dalam seminar tersebut ia menjelaskan dengan jelas ia mengemukakan tentang masa pubertas, alat reproduksi remaja, serta himbauannya agar berhati-hati dengan pergaulan bebas remaja.
Awal seminar, ia mengemukakan bahwa salah satu hakekat manusia adalah melanjutkan keturunan. Agar hal ini dapat dilaksanakan maka Tuhan memberikan alat reproduksi. Alat reproduksi ini sebenarnya sudah kita bawa sejak masih dalam kandungan ibu dan baru mulai berfungsi pada saat pubertas.
“Proses reproduksi merupakan proses yang harus diketahui bersama oleh pihak wanita dan pria, karena keduanya bertanggungjawab terhadap berhasilnya suatu proses reproduksi yang sehat,” ujar dr. Karolin Margret Natasa.
Ia juga membahas masa puber. Ia mengatakan bahwa masa puber berbeda antara perempuan dan pria. Bagi laki-laki dimulai pada usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia 15-16 tahun, sedangkan bagi perempuan masa puber diawali lebih cepat aitu pada usia 9-15 tahun.
Sarannya, agar organ reproduksi dirawat dan terjaga kebersihannya dari jamur atau kutu yang menyebabkan gatal, terkena penyakit seperti keputihan, seperti keputihan, terkena penyakit kelamin dan bahkan infertile sementara.
Ia juga membeberkan permasalahan seksualitas pada remaja adalah dorongan seksual yang sudah meningkat namun secara normatif mereka belum menikah, belum diijinkan untuk melakukan hubungan seksual. “Harus hati-hati dalam pacaran, serta jangan berhubungan seks sebelum menikah,” ujarnya.
Karena, menurutnya banyak kerugian yang didapat apalagi bagi wanita oleh pria yang tak bertanggungjawab. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan metode-metode pencegahan kehamilan, akibat terjadinya pemerkosaan atau akibat gagalnya alat kontrasepsi.
“Jangan percaya kepada mitos bahwa berhubungan seksual cerminan kasih sayang, itu hanya bohong belaka,” ujarnya.
Kerugian dan bahayanya KTD bagi remaja yaitu calon ibu merasa tidak siap untuk hamil, sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang mengalami KTD terhadap bayi, ibu yang mengambil tindakan aborsi yang dapat berakibat kematian dan kesakitan ibu serta pengaruh psikologis yang menekan.
“Saat ini di Indonesia masyarakat masih tidak bisa menerima single parents atau orang tua tunggal,” ujarnya.
Sejak 2 atau 3 tahun terakhir ini peningkatan penderita HIV, pemerintah menaruh perhatian yang cukup tinggi. Oleh karena itu komponen bangsa harus terus membantu pemerintah dengan segala upaya.
Ia juga prihatin dengan dunia remaja karena peningkatan kasus HIV.
“Remaja perlu pengetahuan yang benar tentang seks, agar mereka mengerti tentang HIV itu,” ujarnya.□Euodia Suryani/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

Jumat, 17 Oktober 2008

Gubernur Irup HUT Pemkab Landak


Suasana khidmat mewarnai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak ke-9 yang jatuh pada 4 Oktober lalu. Lebih istimewa lagi upacara yang digelar, Jumat (17/10) di halaman Kantor Bupati Landak ini dihadiri Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH beserta istri dan Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM beserta istri. Tidak hanya menghadiri saja, pada kesempatan itu gubernur berkesempatan menjadi inspektur upacara.

Hadir dalam upacara peringatan HUT Pemkab Landak, Bupati Landak Dr. Adrianus Asia Sidot, M.Si beserta istri, beberapa kepala instansi di lingkungan Pemprov Kalbar, para kepala instansi di lingkungan Pemkab Landak, Wakil Ketua DPRD Landak beserta anggota, Muspida Landak, para pemrakarsa berdirinya Kabupaten Landak, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan para undangan.
Dalam sambutannya, gubernur mengatakan peringatan HUT Pemkab Landak ke-9 ini merupakan suatu kesempatan khusus untuk mengevaluasi diri atas apa yang telah dilakukan dan hasil kerja apa yang diberikan dalam rangka memajukan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
"Evaluasi itu buruk atau baik, akan memberikan masukan dan semakin menyadarkan kita mengenai hal-hal yang masih kurang, sehingga harus diperbaiki, dan hal-hal yang telah berhasil dilaksanakan untuk ditingkatkan di masa-masa mendatang," ujarnya.
Dalam menyertai segenap jajaran pemerintah dan masyarakat di Landak, memperingati HUT terbentuknya Pemkab Landak yang ke-9 tahun 2008 ini dan menyongsong penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masyarakat di hari-hari mendatang, dalam kesempatan itu gubernur menyampaikan beberapa hal.
Pertama, bahwa kebijakan Pemprov Kalbar didalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan berorientasi pada arah peningkatan kehidupan masyarakat yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera, sebagaimana tertuang didalam RPJMD yang baru disusun.
"Untuk menyelaraskan kebijakan tersebut, maka perlu dibangun sinergi antar Pemprov dengan kabupaten/kota, termasuk Pemkab Landak didalam melaksanakan program-program pembangunan daerah, karena tujuan dari hal tersebut adalah bermuara pada upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Kedua, semenjak mantan Bupati Landak ini dilantik menjadi Gubernur Kalbar, Cornelis mengakui ada salah satu pekerjaan rumah yang belum diselesaikan yakni belum terpilihnya Wakil Bupati (Wabup) Landak. Oleh karena itulah dalam kaitan menyertai kebahagian yang dirasakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat Landak didalam memperingati HUT yang ke 9, gubernur mengharapkan untuk segera dilaksanakan pemilihan Wabup Landak.
Ketiga, kebahagiaan dan kebanggaan yang dirasakan segenap jajaran aparatur Pemkab Landak dan segenap masyarakat didalam memperingati HUT yang ke 9 pada tahun 2008 ini, adalah sama yang saya rasakan, karena dari daerah inilah saya berjuang untuk melanjutkan pengabdian kepada daerah Kalbar.
”Oleh karena itu tidaklah berlebihan kalau saya sampaikan apresiasi dan terimakasih kepada saudara-saudara sekalian yang telah membantu dan mendukung saya sewaktu menjabat sebagai Bupati Landak," paparnya.
Tema yang diusung dalam peringatan HUT Pemkab Landak tersebut yakni Dengan semangat Hari Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Landak yang ke 9 dan 100 tahun Kebangkitan Nasional kita tingkatkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan tema itu, gubernur mengharapkan hendaknya menjadi faktor pendorong untuk semakin meningkatkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.□ Devi Zulkarnain
Borneo Tribune, Ngabang.

Baca Selengkapnya...

Gubernur Dukung SPORC


Gubernur Kalbar, Cornelis, memeriksa pasukan dalam kegiatan Pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa di Desa Balai Karangan, Kecamatan Sekayan Kabupaten Sanggau, Jumat (10/9). FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune.

Keberhasilan Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) menangkap KLM Rahmat Bersama Indah yang mengangkut 1.170 batang kayu Meranti di daerah desa Suka Bangun Dalam Kecamatan Delta Pawan Ketapang saat berpatroli dengan menggunakan kapal Badak Laut Direktorat Jenderal PHKA Dephut RI pada 6 Oktober lalu mendapatkan acungan jempol Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH.

Gubernur meminta aparat teknis terus melakukan penertiban. “Polisi hutan akan lebih diefektifkan walaupun sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait, namun Polisi Hutan (SPORC) tidak boleh berlengah-lengah seperti dulu lagi saat mengetahui adanya aktivitas illegal logging, tetapi mereka harus bertindak cepat untuk menangkap dan segera diproses,” ujarnya.

Gubernur selaku pemerintah provinsi akan membekap dan memberikan dukungan penuh. Ini juga merupakan tugas dan tanggung jawab SPORC untuk memberantas illegal logging. “Jadi bukan hanya aparat saja,” katanya.

Sementara itu Gubernur Kalbar Cornelis besok (Senin, red) akan mengirim asisten1 menghadap Mendagri untuk meminta izin menjadi Juru Kampanye dalam pemilihan Kepala Daerah terkait dengan posisinya selain sebagai Gubernur, ia juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar. Hal ini diungkapkan Cornelis dalam kapasitasnya sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar usai pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa di Desa Balai Karangan, Kecamatan Sekayan Kabupaten Sanggau, Jumat (10/9).

“Kalau diperbolehkan menjadi Juru Kampanye mulai dari kepala daerah hingga Pilpres saya akan kampanye, tetapi kalau pemerintah bilang jangan, saya tidak akan ikut kampanye. Hal ini disebabkan saya adalah bawahan pemerintah, dan kita harus taat dengan pemerintah,” ungkapnya.

Sementara itu untuk target DPR RI, PDI Perjuangan Kalbar yakin meraih 4 kursi dari 10 kursi yang disediakan untuk Kalimantan Barat. “Hal ini disebabkan banyaknya partai politik yang mengikuti pemilu 2009, namun kalau mereka tidak bisa mendapatkan 2,5% suara secara nasional, walaupun di Kalbar ia menang, ya tidak bisa duduk di DPR RI dan ini yang akan kita ambil. Dari keempat caleg yang kita ajukan salah satunya adalah wanita dan kita juga berharap keempat orang ini semuanya bisa menang,” jelas Cornelis.□

Baca Selengkapnya...

Rapat Koordinasi Pilkada

Gubernur Kecewa Kepala Daerah Tak Hadir


Rapat Koordinasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat tahun 2008 dimulai kemarin, Kamis(9/10). Rapat yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, akan dilaksanakan selama 2 hari hingga Jumat ini.

Hadir dalam acara tersebut pemerintah daerah dari masing-masing daerah yang akan melaksanakan pemilihan. Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Sanggau. Namun sangat disayangkan tidak satupun dari WaliKota/ Bupati yang menghadiri acara tersebut. Hanya diwakili oleh Sekda masing-masing.
Gubernur sempat menyampaikan kekecewaannya atas ketidak hadiran kepala daerah dalam acara yang dianggap penting tersebut. Bahkan dia sempat meresensi masing-masing Bupati/WaliKota.
Di hadapan wartawan setelah acara pembukaan selesai Cornelis meminta kepada seluruh pihak untuk mengsukseskan Pilkada di empat Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.
Dia meminta kepada masyarakat menggunakan tingkat rasio yang tinggi dalam memilih pemimpin daerah. “Pilihlah pemimpin berdasarkan logika, jangan gunakan perasaan.,” tegasnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kondisi daerah masing-masing. Sedangkan kepada penyelenggara Pilkada dia mengharapkan hendaknya menjalankan tugas seadil-adilnya, dengan tidak melakukan pembodohan-pembodohan.
Dalam pemilihan menang kalah itu biasa menurut Cornelis. Dia meminta kepada pasangan yang bertarung jangan hanya mau menang saja tapi juga harus siap kalah.
Dalam kesempatan itu dia juga mengharapkan kepada aparat keamanan baik sipil maupun militer dapat menempatkan diri pada posisi masing-masing.
Aparat sipil memiliki hak politik namun tidak dibenarkan untuk terlibat langsung dalam kampanye maupun menjadi tim sukses pasangan calon. “Tempatkanlah diri sebagai birokrasi,” pinta Cornelis kepada seluruh PNS yang ada.
Terkait dengan belum dibenarkannya PNS menjadi tim kampanye dalam pemilihan kepala daerah, Cornelis yang juga ketua DPD Partai Demokrasi Perjuangan Kalimantan Barat sedang menunggu surat keputusan Mendagri terkait masalah ini.
Jika tidak diberikan izin maka dia tidak akan menjadi juru kampanye pasangan calon kepala daerah yang diusung partainya. Namun jika diizinkan Mendagri dia akan lakukan kampanye di empat daerah Pilkada masing-masing sebanyak satu kali.
Rapat Koordinasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat tahun 2008 ini menghadirkan pihak terkait. Polda Kalbar menyampaikan materi pengamanan Pilkada dan perkembangan situasi kondisi Kamtibmas menjelang Pemilu legislatif dan presiden tahun 2008.
KPU Provinsi Kalimantan Barat mengulas peran strategis KPU dalam Pilkada dan Pemilu. Panwas Provinsi menyampaikan strategi pengawasan dalam mewujudkan Pilkada dan Pemilu yang demokratis. Sedangkan KPU Kabupaten/Kota memaparkan kesiapan penyelenggaraan Pilkada masing-masing daerah.

Setelah penyampaian rekomendasi rapat akan ditutup hari ini pukul 9 pagi oleh Sekda Provinsi Kalbar, Syakirman di Balai Petitih Kantor Gubernur.□Rizky Wahyuni/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

Wujud Nyata Toleransi Etnis dan Agama

Tajuk Harian Borneo Tribune, edisi Rabu (8/10/2008)


Alangkah indahnya di hari raya lebaran Idul Fitri para pemimpin duduk berdampingan, kendati berbeda etnis dan agama. Suatu langkah harmonisasi etnis yang melangkah jauh masuk ke dalam hati sanubari sekaligus menepis anasir aktivasi etnis di Pilkada Gubernur akhir tahun 2007 lalu.

Pada malam takbiran lalu, Selasa (30/9) Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH berbaur bersama umat Islam di Pendopo dinasnya. Orang nomor satu di Kalbar hasil Pilgub Nopember 2007 ini didampingi Ketua DPRD Kalbar, Ir H Zulfadhli dan pejabat teras Pemprov Kalbar. Berbagai macam rupa-rupa tradisi menyambut lebaran digelar di tempat tinggal gubernur itu.
Ada bedug yang ditabuh berkolaborasi dengan drum perkusi anak-anak muda yang tergabung di Pontianak Drummer Club. Ada lima buah meriam karbit yang diletakkan di halaman pendopo. Sejumlah warga juga sudah bersiap mengikuti pawai takbiran.
Gubernur Cornelis sebagai tuan rumah menyambut satu persatu para tamunya. Ia menunjukkan eksistensi diri sebagai pemimpin nasionalis. Ia berdiri di tengah-tengah sebagai milik publik.
Sebagai Gubernur, Cornelis yang saat kampanye Pilgub dinilai mengaktivasi etnis Dayak
membuktikan dirinya sangat nasionalis sejati. Dan momentum malam Idul Fitri bukan kali pertama. Cornelis yang saat Pilgub berpasangan dengan warga Tionghoa, Christiandy Sanjaya, SE, MM amat sangat serius menghadiri serta membuka MTQ Provinsi Kalbar di Singkawang, menghadiri dan membuka Festival Budaya Melayu di Sanggau, dan aneka bentuk kebudayaan lintas etnis maupun agama.
Di malam Idul Fitri saat paling puncak umat Islam bergembira merayakan kemenangan puasa Ramadan, Gubernur mengucapkan selamat bergembira. Ia merasa turut berbahagia dengan kebahagiaan yang dirasakan umat Islam.
Ungkapan legal-formal tersebut, sekecil apapun bentuknya amat sangat tinggi nilai toleransinya. Nilai kebaikan ini amat patut dipuji, dipelihara dan terus ditumbuh-kembangkan di Kalbar. Tidak hanya hubungan etnis Melayu, Dayak, Tionghoa atau Islam, Katolik dan Protestan, tapi juga semua etnis dan agama.
Sebagai kepala daerah yang warganya heterogen, Cornelis mengaku tidak membeda-bedakan warganya. Ia selalu menekankan kepadas nilai-nilai positif yang bisa dinikmati bersama seperti kebudayaan, seni, hingga memacu industri pariwisata.
Kerinduan hati Cornelis sesungguhnya adalah kerinduan hati kita semua. Kita ingin daerah ini aman dan pembangunan tumbuh berkembang di segala bidang secara bersama-sama.
Saat ini tantangan semakin berat. Kita baru saja diganjar dengan kenaikan BBM dunia yang berdampak bagi kenaikan harga BBM Indonesia. Kali ini resesi yang melanda Amerika Serikat juga berdampak bagi Kalbar. Nilai ekspor turun hingga mencapai 15% sehingga semangat kebersamaan ini sangat penting dalam menjawab besarnya tantangan dan hambatan.□

Baca Selengkapnya...

Senin, 06 Oktober 2008

39 Dokter Muda Kalbar Siap Mengabdi


Gubernur Kalbar, Cornelis, memberikan ucapan selamat kepada 6 orang dokter terbaik dalam upacara pengucapan janji kepaniteraan 39 dokter muda program studi pendidikan kedokteran Universitas Tanjungpura di Aula Rumah Sakit Provinsi Soedarso Pontianak, Senin (6/10) FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune.

Sebanyak 39 dokter muda produk Kalimantan Barat siap dikaryakan. Harapan besar atas hadirnya para medis asli Kalbar pun tersemat pada para dokter muda ini.
Para dokter muda yang telah menempuh pendidikan selama tiga tahun di Program Studi Kedokteran. Mereka akan menjalani masa kepaniteraan selama 2 tahun.
Senin (6/10), kemarin bertempat di Aula RSUD Soedarso, para dokter muda tersebut diambil sumpah janjinya. Dihadiri Gubernur Kalbar, Walikota Pontianak dan sejumlah pejabat Rektorat Universitas Tanjungpura acara berlangsung khidmat dan lancar.
Sebanyak 39 orang mahasiswa kedokteran angkatan pertama di Kalbar tersebut mengucapkan ikrarnya. Ada sepuluh poin sumpah yang diucapkan oleh para calon dokter tersebut.
Ketua Program Studi Kedokteran Untan, Wahyuning mengambil langsung sumpah para mahasiswanya tersebut. Salah satu poin sumpah yang diucapkan para dokter muda itu adalah tidak boleh menerima imbalan karena mereka dianggap belum berhak menerima hal itu. “Karena para dokter muda ini nanti akan berinteraksi dengan pasien dan keluarga pasien maka perlu diambil sumpahnya,” kata Wahyuning.
Gubernur Cornelis kepada para dokter muda itu berharap banyak pada para dokter dari Kalbar ini. Menurutnya kebutuhan dokter di daerah tidak pernah terpenuhi. Hal ini disebabkan dokter-dokter di daerah bukan berasal dari Kalimantan Barat.
“Ketika kontrak mereka sebagai dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) selesai mereka pulang ke daerah asalnya dan buka praktik di daerah-daerah gemuk,” kata Cornelis.
Kebutuhan akan tenaga medis menjadi sesuatu yang sangat mendesak bagi Kalbar. Luas wilayah dan sebaran penduduk Kalbar yang cukup luas menurut Gubernur memerlukan tenaga medis yang berkualitas.“Enam puluh tiga tahun Indonesia Merdeka tidak pernah kebutuhan dokter di daerah terpenuhi,” kata Cornelis.
Harapan terhadap kinerja dan pengabdian para dokter muda ini memang sangat tinggi. Gubernur Cornelis mewanti-wanti para dokter ini agar dapat menyelesaikan masa tugasnya dengan baik dan tidak berbuat yang aneh-aneh. “Jangan berbisnis di sini,” pesan Gubernur dalam sambutan di luar teksnya.
Sementara, Rektor Untan Chairil Effendi dalam sambutannya menilai keberadaan para dokter muda ini sebagai asset daerah yang cukup berharga. Proses pembentukan program studi kedokteran menurut Chairil tidak lepas dari proses yang cukup panjang.
Berawal dari harapan sejumlah tokoh Kalbar yang menginginkan adanya program studi kedokteran di daerah untuk memenuhi kebutuhan di daerah ini. Besar harapan publik Kalbar terhadap para lulusan program kedokteran ini. “Di daerah ini sering terjadi penyakit yang terjadi berulang sepanjang tahun,” kata Chairil.
Dengan adanya lulusan kedokteran ini diharapkan dapat mengatasi epidemi tersebut. Dalam proses seleksi para dokter ini menurut Chairil, Untan melakukan penyaringan yang ketat. Dari 45 dokter yang diterima di awal tahun akademik pada tahun 2005 lalu tidak semuanya dapat mengikuti program kepaniteraan yang mirip dengan program kuliah kerja nyata ini.
“Tujuh mahasiswa lainnya tidak disertakan program ini karena masih harus menyelesaikan modul dan tugas-tugas lainnya,” terang Chairil.
Selama dua tahun para dokter muda ini akan mengikuti tugas belajar di RSUD Soedarso. Menurut Sekretaris Program Studi, Asroruddin, selama mengikuti kegiatan kepaniteraan ini para mahasiswa calon dokter ini akan menjadi asisten para dokter yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah ini.
Saat ini ada 250 mahasiswa kedokteran yang menimba ilmu di program studi di bawah Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak dan menginduk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.□Budi Rahman/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

Siap Menuju Senayan


Menjadi Ketua DPD Taruna merah Putih Provinsi Kalbar yang dideklarasikan pada tanggal 30 Agustus di Sanggau, merupakan langkah awal dr Karolin Margret Natasa atau Karol memasuki dunia politik praktis.

Putri sulung dari pasangan Drs. Cornelis, MH dan Frederika,S,Pd. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya ini telah mengenal dunia politik sejak ia masih kecil. Bagi Karol politik adalah sebuah alat untuk merubah keadaan. Politik dapat kita gunakan sebagai alat untuk kebaikan bersama.

Selain aktif di organisasi kampus saat masih kuliah, ia juga menjadi salah satu Juru Kampanye Team Cornelis-Christiandy Sanjaya hingga menghantarkan ayahnya menjadi Gubernur Kalbar Periode 2008-2013.

Pengalaman ini juga membuat ia banyak belajar dalam kehidupan social, ketika harus berhadapan dengan realita, dan bisa berada pada setiap lapisan masyarakat yang lebih luas, baik itu menengah ke atas, maupun menengah ke bawah, ia juga belajar tentang konsep intelektual, dimana kita harus bisa berkomunikasi dari tingkat bawah hingga tingkat atas tidak dalam satu bidang saja seperti saat kita sekolah, atau bekerja sebagai pegawai.

Salah satu alasan kuat untuk terjun kedalam dunia politik karena Karol merasa tidak puas dengan kondisi politik yang ada saat ini, dan sebagai orang muda yang bisa ia sumbangkan adalah keterlibatannya secara langsung sebagai wakil rakyat.

Menurut Wanita kelahiran Mempawah, 12 Maret 1982 ini, sekarang banyak orang muda yang suka protes, merasa tidak puas, dan menghujat lembaga-lembaga tinggi Negara, tanpa memiliki solusi. Dengan memutuskan untuk menjadi caleg ia berharap dapat memberikan solusi dari bebagai permasalahan yang ada di Kalbar

Dengan dukungan penuh dari keluarganya dokter Puskesmas kecamatan Mandor Kabupaten Landak ini berharap masyarakat bisa memberikan kesempatan dan dukungan kepada perempuan untuk menjadi pemimpin.

Kaum Perempuan sudah membuktikan kekuatannya dengan berperan ganda, jadi ia juga bisa masuk di dalam dunia politik. Menurut Karol perempuan tidak boleh kalah dengan kaum pria bahkan perempuan harus mampu memandang sebuah permasalahan dengan lebih luas.

Walaupun orang mengatakan bahwa perempuan lebih banyak menggunakan perasaan dari pada logika, namun bagi pengagum Megawati Soekarno Putri ini, seorang politikus perempuan juga harus mampu berpikir dengan menggunakan Logika dan ia berjanji tidak akan membuat malu Kalbar saat duduk di DPR RI.
==========
Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune, Pontianak

Baca Selengkapnya...

SULUT MERIAM KARBIT


Gubernur Kalbar Cornelis bersama dengan Ketua DPRD Kalbar Zulfadhli menyulut meriam karbit pada malam lebaran sebagai tanda dimulainya Pawai Takruf di Pendopo Gubernur. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune



Baca Selengkapnya...
 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger